Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
PKS: Makan Siang Gratis Belum Layak Dibahas, Apalagi Pakai Dana BOS
5 Maret 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Program makan siang gratis yang jadi andalan Prabowo-Gibran mulai diuji coba. Anggarannya juga mulai jadi perbincangan salah satunya soal wacana pakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
ADVERTISEMENT
Hal ini jadi sorotan dalam rapat paripurna DPR, Selasa (5/3). Politikus PKS, Fahmi Alaydrus mengatakan, seharusnya program ini tidak dibicarakan dulu. Apalagi sampai ada rencana memakai dana BOS.
"Kami ingin sampaikan bahwa sesungguhnya perbincangan makan siang gratis yang merupakan program janji dari capres-cawapres di periode kampanye kemarin sesungguhnya belum layak untuk diperbincangkan. Apalagi kemudian terdengar wacana bahwa program tersebut akan menggunakan program BOS," kata Fahmi di ruang rapat paripurna, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.
Fahmi mengatakan, BOS seharusnya dipakai untuk meningkatkan mutu pendidikan. Mulai dari gaji guru, infrastuktur sekolah, hingga sarana dan prasarana lainnya.
"Oleh karena itu kami sampaikan protes atas atau kritik jangan sampai janji-janji kampanye yang terkait dengan makan siang gratis itu menggerus, dan mengganggu, atau mengatakan program BOS yang terkait dengan upaya kita meningkat kan mutu pendidikan," jelas dia.
Fahmi menyebut, wacana penggunaan dana BOS untuk makan siang gratis mulai menimbulkan keresahan dari berbagai pihak terutama para pelaku dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
"Bagi teman-teman tenaga pendidik, teman-teman guru, mereka gelisah, mereka khawatir kemudian dana tersebut tergerus dan akhirnya yang sebagian dari dana BOS itu dipergunakan untuk menunjang honor mereka, mereka akan mendapatkan atau mengalami kerugian," tambah dia.
"Jadi saya mohon mudah-mudahan ini menjadi perhatian kita DPR RI untuk terus mengawasi jangan sampai anggaran pendidikan yang sangat-sangat diperlukan itu kemudian terganggu dengan wacana wacana yang sangat tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan," ucap dia.
Live Update