Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyebut sering bertemu dengan kader maupun petinggi PKS di Istana malam-malam. Ada isu berembus, PKS ditawari untuk bergabung ke kabinet.
ADVERTISEMENT
Kabarnya, PKS ditawari kursi Menkominfo yang saat ini kosong karena Johnny G Plate tersangkut kasus korupsi. Apakah benar?
"PKS oposisi itu pilihan sadar. Menang masuk kabinet dan kalau kalah oposisi. Karena dua-duanya terhormat (koalisi atau oposisi). Keduanya keniscayaan demokrasi. Agar adanya check & balances," kata Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf kepada kumparan, Rabu (31/5).
"Enggak ada urusan goda menggoda," sambungnya.
Tak ada jawaban lugas, apa benar PKS ditawari masuk kabinet. Namun ia tak menampik memang ada pertemuan dengan Jokowi. Sementara sikap politik, PKS sudah memantapkan diri menjadi oposisi hingga 20224.
"Dan keputusan penting di PKS itu diputuskan melalui diskusi mendalam di Majelis Syuro. Sehingga sudah dengan pertimbangan yang matang," kata Muzammil.
ADVERTISEMENT
"Bahwa ada pihak yang mengajak diskusi/dialog politik dengan PKS siapa saja kita layani. Dengan tetap memegang prinsip intern kepartaian & saling menghormati, menghargai," sambungnya.
Menurut Muzammil, tak ada yang spesial juga bila PKS bertemu Presiden Jokowi. Bagian dari tugas parpol katanya.
"Salah satu tugas parpol kan memang melakukan dialog politik dengan siapa pun komponen bangsa tanpa terkecuali. Ini bagian dari prinsip Bhineka tunggal Ika," tutup dia.