PKS Minta Jokowi Tak Usah Tanggapi Isu Koalisi Gagal: Berkaca Diri dan Fokus

25 Desember 2022 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen DPP PKS Ahmad Fathul Bari.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengungkap banyaknya tudingan terhadap dirinya dan Istana jelang Pemilu 2024. Di antaranya, dituding ikut intervensi penetapan partai politik peserta Pemilu oleh KPU hingga isu koalisi.
ADVERTISEMENT
Wasekjen PKS, Ahmad Fathul Bari, memberi komentar terkait pernyataan Jokowi tersebut. Menurutnya, Jokowi tak perlu menanggapi isu berkaitan di luar kepentingannya dan fokus bekerja.
“Tidak perlu playing victim, tapi harusnya berkaca diri agar fokus bekerja, bukan justru malah menikmati gelombang isu 3 periode, melempar-lempar isu soal Capres, sinyal rambut putih, dan sebagainya,” ujar Fathul.
Ia mengimbau, Jokowi seharusnya memposisikan diri sebagai presiden yang memiliki sikap negarawan dan mengakhiri masa jabatan sebaik mungkin.
"Kalau beliau fokus bekerja, konsisten terhadap konstitusi, dan menjaga etika politik, pasti situasi politik dan demokrasi akan lebih kondusif, kompetitif, dan positif terhadap kebaikan bangsa dan negara," tandasnya.
Jokowi menanggapi isu tudingan intervensi pemilu saat menghadiri HUT ke-16 Partai Hanura di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/12). Jokowi mengaku heran dengan berbagai tudingan itu.
Presiden Joko Widodo umumkan kebijakan pelarangan Ekspor Bauksit di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Eks Wali Kota Solo ini mengatakan, masalah Pemilu merupakan kewenangan KPU, bukan dirinya apalagi Istana.
ADVERTISEMENT
“Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan (parpol) supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi Presiden ikut-ikutan, Istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan. Lah urusannya apa dengan saya?” kata Jokowi.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyinggung masalah koalisi yang hingga saat ini masih dinamis. Ia khawatir jika sampai ada parpol gagal berkoalisi, dirinya dan Istana akan kembali dituding ikut campur.
"Yang saya takut kan nanti kalau ada yang gagal koalisi. Gagal koalisi nanti yang dituduh nanti Istana lagi, ini Istana ini, Istana, Istana," kata Jokowi.