PKS soal Isu Ganjar-Anies: Ini Ganas, tapi Tergantung Koalisi

23 Agustus 2023 19:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
Anggota DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil saat diskusi dengan tema "Wajah Islam Politik Pasca Pilpres 2019" Di Kantor Parameter Politik, Jakarta.  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil saat diskusi dengan tema "Wajah Islam Politik Pasca Pilpres 2019" Di Kantor Parameter Politik, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Politikus PKS Nasir Djamil menanggapi kans duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di 2024.
ADVERTISEMENT
Ia meyakini duet ini bisa ganas. Namun tergantung dinamika politik antar parpol. Menurutnya, segala kemungkinan masih bisa terjadi apalagi KPU belum membuka pendaftaran capres cawapres.
"Kalau Ganjar dan Anies bisa ganas ini, tapi semua itu kan bagian dari komunikasi politik, membuat isu, berkomunikasi, bertemu, itu kan bagian dari penjajakan menemukan dan mempertemukan kepentingan-kepentingan dari masing-masing parpol," kata Nasir di Gedung DPR, Senayan, Rabu (23/8).
"Jadi, parpol itu kan istilahnya punya angle yang berbeda-beda dalam mempromosikan capresnya. Jadi bagi saya itu sesuatu hal yang biasa jika ada isu terkait dengan Ganjar-Anies, Anies-Ganjar atau kemudian Anies-Puan, Ganjar-Cak imin dan sebagainya. Jadi masih bisa ditolerirlah apa yang dilakukan parpol ketika mereka mengemas suatu isi, toh belum ada hitam di atas putih," sambungnya.
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Foto: nstagram/@aniesbaswedan dan Helmi Afandi/kumparan
Terkait kans kerja sama PDIP dan PKS, Nasir mengatakan sebenarnya sudah terjadi beberapa kerja sama di beberapa Pilkada. Karena itu, menurutnya, tidak perlu ada yang dikhawatirkan terkait basis pemilih.
ADVERTISEMENT
"Jadi kekhawatiran itu di satu sisi ada, tapi tidak banyak. Mungkin dalam konteks pilpres karena ini Indonesia, mungkin berbeda dengan konteks Pilkada," ucap Nasir.
"Tapi, saya katakan tadi dalam Pilkada PDIP dan PKS ada beberapa tempat dan tempat-tempat yang menunjukkan rivalitas antara PDIP dan PKS, tapi itu bisa diatasi bersama dalam Pilkada, jadi bukan sebuah kekhawatiran terkait dengan ceruk antara PDIP dengan PKS," kata dia.
Namun, Nasir mengatakan sejauh ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan masih mengupayakan Anies menjadi capres 2024.
"Sampai saat ini, koalisi masih commit dan consist menjadikan Pak Anies sebagai calon presiden. Apakah nanti kemudian ada perubahan dan lain sebagainya, tentu partai koalisi akan menyampaikan kepada publik dan menyebutkan alasan kalau memang ada perubahan, tapi sampai saat ini masih komitmen dan konsisten," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, harapan duet Ganjar-Anies disampaikan Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Dia mengatakan duet itu sangat baik untuk Indonesia.