PKS Soal Kans Koalisi dengan PDIP: Sama PKB Disebut Air-Minyak Nyatanya Bisa

18 Juni 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan antara PDIP dengan PKS. Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan antara PDIP dengan PKS. Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
PKS hingga saat ini masih belum memutuskan siapa-siapa saja sosok yang akan ditugaskan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Sejauh ini, PKS dikaitkan dengan Anies Baswedan, meski belum memberi rekomendasi resmi.
ADVERTISEMENT
Bila kembali mendukung Anies, PKS berpeluang berkoalisi dengan PDIP. Sebab, DPD PDIP Jakarta sudah menyerahkan nama ke DPP, salah satunya Anies Baswedan.
Akahkan koalisi ini terjadi? Mengingat keduanya beda ideologi, belum lagi kenangan Pilkada 2017 saat Anies mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok?
"Ya, dengan siapa pun memang dan dengan PDIP pun kita sudah berapa kali koalisi dalam Pilgub dan juga dalam Pilkada. Dulu orang mengatakan antara PKB dan PKS itu ibarat minyak dan air, ternyata, kan, kita bisa asyik masuk gitu, ya," kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid, di DPP PKS, Jakarta, Selasa (18/6).
"PKB dapat tambahan dua kursi di Jakarta untuk di DPR RI, PKS dapat kursi tambahan juga di Jawa Timur. Jadi asyik aja, kok, ternyata," tambah HNW.
Anies Baswedan usai melaksanakan Salat Idul Adha 1445 H, Senin (17/6/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
HNW menilai, pilkada adalah relaksasi terhadap sejumlah pengelompokan pada Pilpres 2024 yang lalu. Sehingga, kerja sama atau koalisi baru dapat dijalin di momen Pilkada 2024.
ADVERTISEMENT
"Dan kalau pun nanti PDIP mendukung apa yang juga dipikirkan oleh PKS, tentu itu juga baik saja," tuturnya.
HNW kemudian mengungkapkan sejumlah kerja sama yang dijalin antara PKS dan PDIP selama pilkada. Pilgub Sulawesi Selatan, misalnya, PDIP saat itu mendukung calon yang diusung PKS.
"Beliau yang sudah dua kali menjadi bupati di Bantaeng dan kemudian disusun oleh PKS dan PDIP mendukung. Di Kalimantan Selatan, di Banjarmasin dan kita menang waktu di Sulawesi Selatan. Di Banjarmasin juga pernah wali kota Banjarmasin itu adalah koalisi PKS dengan PDIP," ungkapnya.
"Bahkan PDIP waktu itu sudah pemenang tapi mempersilakan PKS menjadi calon wali kotanya dan kita menang. Jadi terbiasa saja karena hakikatnya PDIP dan PKS itu sama, kok," lanjutnya.
Anies Baswedan memberikan sambutan saat bersilaturahmi ke DPW PKB Jakarta, Kamis (13/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebab, lanjut dia, baik PKS dan PDIP adalah partai yang diakui secara resmi oleh konstitusi.
ADVERTISEMENT
"Sama-sama serta pemilu, sama-sama pernah memenangkan pilpres dan juga pernah tidak menang pilpres. Jadi kita sama saja," pungkasnya.
Saat ini, Anies baru mendapatkan rekomendasi resmi dari DPW PKB Jakarta. Sementara, DPD PDIP Jakarta menyebut sudah menyerahkan nama-nama, termasuk Anies. Di PKS, jajaran DPW baru membahas nama Anies untuk diusung di Pilgub Jakarta.
Semua keputusan ini belum final sebab keputusan tetap datang dari jajaran DPP masing-masing partai.
Berdasarkan perolehan kursi di Pileg 2024 Jakarta, PKS memiliki kursi terbanyak, yakni 18 kursi. PKB punya 10 kursi, dan PDIP punya 15 kursi. Ini lebih dari cukup, mengingat syarat minimal untuk mengajukan calon, yakni 21 kursi DPRD DKI Jakarta.