PKS soal Kasus Corona Indonesia Tertinggi di ASEAN: Harus Ada Evaluasi Serius

16 Oktober 2020 15:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia kini menjadi negara urutan pertama di ASEAN dengan jumlah angka kasus virus corona terbanyak. Hal ini menjadi sorotan banyak pihak.
ADVERTISEMENT
Anggota DPR Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, hal ini menunjukkan kegagalan Presiden Jokowi dalam menangani pandemi virus corona di Indonesia. Ia menyebut target yang diminta Jokowi gagal terpenuhi.
"Ya harusnya ada evaluasi yang lebih serius ya. Ini kan berarti yang kesekian kalinya target Pak Jokowi gagal enggak terpenuhi. Dulu kan targetnya di bulan Mei akhir, ternyata enggak landai-landai juga karenanya kan beliau marah-marah kan," kata Hidayat kepada wartawan, Jumat (16/10).
"Dan sampai begitu luar biasa marahnya beliau ngomong soal reshuffle dan kemudian dibocorkan, tapi setelah itu bukannya makin landai tapi semakin berat dan semakin menjadi kan beliau marah-marah lagi," lanjutnya.
Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di Labuan Bajo, NTT. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Hidayat juga menyoroti tugas Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang ditunjuk Jokowi untuk membantu menangani pandemi. Sebab meski sudah ditunjuk oleh Jokowi, target yang diberikan juga masih belum bisa dipenuhi.
ADVERTISEMENT
"Terakhir beliau menugaskan Pak Luhut dikasih target 2 minggu untuk menyelesaikan penyebaran COVID-19. Ini sudah satu bulan malah juga tak terpenuhi, bahkan semakin membanyak," tuturnya.
Ia menegaskan perlu dilakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap penanganan pandemi dengan melibatkan sejumlah tokoh yang dapat menghadirkan terobosan baru.
"Jadi ini menurut saya, kegagalan target ke sekian kali dari Pak Jokowi yang harusnya beliau melakukan evaluasi yang sangat serius dan fokus melibatkan bukan lagi orang-orang kemarin gitu," jelasnya.
"Orang-orang baru yang bisa memberikan terobosan real dan konkret yang bisa mengatasi masalah ini. Memang kita tahu ini masalah berat karenanya jangan main- main. Seriuslah." pungkasnya.
Per 16 Oktober, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 349.160 orang. Indonesia kini menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di Asia Tenggara menyalip Filipina.
ADVERTISEMENT