Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Politikus PKS Hidayat Nur Wahid yakin Taliban tak akan membawa gerakan radikal. Taliban bahkan memerangi ISIS. Dan Taliban juga bukan Al Qaeda.
ADVERTISEMENT
"Tapi yang paling utama bahkan mereka mengeksekusi pimpinan ISIS di Asia Selatan yang ditahan di Kabul, kemudian di eksekusi mati oleh Taliban. Dengan ini, Taliban menegaskan bahwa mereka bukan ISIS dan karenanya mereka bukan Al Qaeda," imbuh Hidayat Nur Wahid dalam diskusi webinar 'Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia', Sabtu (21/8).
Hidayat bahkan mengungkapkan, saat utusan Taliban datang ke Indonesia, mereka menemui pimpinan NU dan MUI.
Saat pertemuan itu, Taliban justru ingin belajar dari Islam di Indonesia, khususnya NU.
"Pihak Afghanistan sangat tertarik dengan NU, dengan Indonesia, sehingga mereka mendirikan NU Afghanistan. Jadi justru mereka belajar dari Indonesia, mereka ingin dari para ulama menghadirkan kehidupan berbangsa bernegara yang lebih progresif, bagus," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini.
Sementara itu dalam diskusi yang sama, Jusuf Kalla yang pernah juga terlibat dalam proses perdamaian di Afghanistan menyampaikan, saat ini masyarakat masih merasa trauma dengan pemerintahan Taliban selama 20 tahun lamanya karena dianggap brutal.
ADVERTISEMENT
"Yang pertama negatifnya bahwa semua orang Afghanistan yang netral itu trauma kepada pemerintah Taliban pada 20 tahun lalu. Dia trauma ketakutan karena takut brutal, takut konservatif dan juga perempuan anak-anak tidak boleh keluar rumah dan juga tidak boleh bekerja. Itu semua mengapa mereka ditinggalkan Afghanistan," kata dia.
Ke depan, JK berharap Taliban dapat menepati janjinya untuk tidak mencederai sesama bangsanya.
"Ke depan ini pertama masalahnya soal displin apakah pasukan Taliban seperti yang saya katakan tadi dari daerah-daerah itu dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan kebijakan pusat sesuai dengan pimpinan sendiri untuk bertindak secara moderat, untuk jaga sehingga tidak mencederai sesama bangsanya untuk menjalankan itu," tutup JK.