PKS soal Utusan Khusus AS untuk LGBT Batal Kunjungi RI: Harus Hormati Sikap RI

4 Desember 2022 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR RI, Fraksi PKS, Jazuli Juwaini di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR RI, Fraksi PKS, Jazuli Juwaini di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwain mengatakan sudah seharusnya rencana kunjungan utusan khusus Amerika Serikat untuk hak LGBT, Jessica Stern, dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Ia berharap negara lain juga menghormati dasar negara dan konstitusi Indonesia yang tidak memberi ruang bagi praktik LGBT.
Jazuli menekankan Indonesia adalah negara berdasar Pancasila yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Kebebasan dan hak asasi tidak berarti bebas tanpa batas, melainkan diatur konstitusi dan undang-undang yang merujuk pada nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.
"Tidak ada satu agama pun di Indonesia yang melegalkan dan membenarkan praktik LGBT. Pun kearifan budaya bangsa Indonesia jelas menolak perilaku menyimpang tersebut. Karena jelas perilaku itu melanggar nilai dan ajaran ketuhanan serta bertentangan dengan fitrah kemanusiaan yang beradab," kata Jazuli dalam pernyataannya, dikutip Minggu (4/12).
Jessica Stern, Utusan Khusus AS untuk Hak LGBTQI+, berbicara pada Konferensi Dunia ILGA 2022 (The International Lesbian, Gay, Bisexual, Trans and Intersex Association World Conference) di Long Beach, California, pada 2 Mei 2022. Foto: Robyn Beck / AFP
Anggota DPR Dapil Banten itu mengapresiasi sikap kritis masyarakat dan organisasi seperti MUI hingga Muhammadiyah yang menolak utusan khusus AS tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia setuju bahwa ini bagian dari penjagaan terhadap nilai identitas dan karakter bangsa Indonesia yang religius dan beradab.
Anggota Komisi I DPR itu berharap, ke depannya pemerintah RI dapat lebih proaktif menunjukkan sikap penolakan terhadap segala bentuk diplomasi maupun kampanye dari negara lain terkait LGBT.
"Kita perlu menunjukkan kedaulatan dan martabat bangsa Indonesia di hadapan negara-negara lain terkait isu ini, sehingga bukan saja kita menunjukkan penjagaan terhadap karakter dan identitas bangsa, lebih dari itu Indonesia bisa berkontribusi untuk 'melawan' kampanye LGBT yang marak di dunia," ungkapnya.
"Kita tidak ikut campur atas sikap bangsa lain terhadap isu ini dan tetap menjalin persahabatan dengan negara mana pun dalam berbagai aspek positif. Sebaliknya, negara lain juga harus menghormati sikap Indonesia yang jelas dan tegas--by law and constitution--menolak praktik LGBT," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
AS mengutus Stern untuk berdialog dengan para pemimpin keagamaan, pejabat pemerintah dan anggota masyarakat untuk memastikan penghormatan terhadap hak asasi manusia LGBTQI+ di Indonesia.
Namun, karena banyaknya penolakan dari berbagai elemen masyarakat dan dikhawatirkan kunjungan Stern memicu eskalasi, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Yong Kim, memastikan kunjungan Stern ke Indonesia dibatalkan.