PKS Targetkan Raih 15 Persen Suara di Pemilu 2024

29 November 2020 22:00 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lambang PKS yang baru. Foto: Twitter/@bungaji
zoom-in-whitePerbesar
Lambang PKS yang baru. Foto: Twitter/@bungaji
ADVERTISEMENT
PKS telah menggelar Munas V di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (29/11). Selain menetapkan struktur kepengurusan DPP periode 2020-2025 dan mengeluarkan lambang baru, PKS juga membahas target dalam Pemilu 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan target mereka dalam Pemilu 2024 yakni mendapat 15 persen suara. Dalam Pemilu 2019, PKS mendapat 8,21 persen suara.
"Kami bukan asal hitung ya. Beberapa lembaga survei menyebutkan angka yang cukup besar. Sebelumnya kita dipatok hanya 3 persen, 2,5 persen paling pol 4 persen. Tapi kalau kita lihat lembaga survei kemarin ada yang memberikan 6,8 persen," kata Syaikhu usai Munas V PKS di Bandung.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan pidato politik saat Musyawarah Nasional (Munas) V PKS di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (29/11). Foto: Twitter/@MardaniAliSera
Mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu menjelaskan, PKS telah mengadakan survei mandiri pada Agustus lalu. Berdasarkan survei itu, PKS diprediksi mendapat 14,8 persen suara dalam Pemilu 2024.
"Itulah makanya yang menjadi patokan untuk Insyaallah ke depan bisa ditingkatkan lebih 15 persen," jelas Syaikhu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Syaikhu menuturkan, PKS ada indikator survei dalam salah satu hasil lembaga survei di satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, terungkap ada 58,2 persen masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintah.
Ia menuturkan, PKS akan menyasar kelompok 58,2 persen itu agar bisa menjadi captive market PKS.
"Harapan ya seperti itu. Sehingga obsesi mudah-mudahan ke depan ceruk-ceruk ini bisa kita ambil. Termasuk di dalamnya adalah ceruk milenial," ucap dia.
"Itulah saya kenapa menempatkan dr Gamal Albinsaid sebagai Kabid Kepemudaan. Karena beliau secara berprestasi di dalam dan di luar negeri," tutup Syaikhu.