Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
PKS Usulkan Pasangan Anies-Aher di Pilpres 2019 ke Gerindra
11 Juni 2018 13:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Gerinda dalam beberapa kesempatan meminta PKS legowo agar memberikan kursi Cawapres untuk Anies Baswedan . Tetapi PKS punya pandangan berbeda terkait usulan Gerindra ini.
ADVERTISEMENT
PKS menyarankan sebaiknya, Anies dimajukan saja ke kursi Capres. Menurut Direktur Pencapresan Tim Pemenangan Pemilu (TPP) PKS Suhud Alynudin, sebaiknya pihak Gerindra tidak mendorong Anies untuk menjadi Cawapres.
Perjuangan memenangkan Anies di Pilkada DKI Jakarta melibatkan sumber daya umat yang besar. Perjuangan itu harus dijawab oleh Anies dengan kinerja maksimal. Oleh karena itu sangat disayangkan jika masa jabatan yang masih panjang ditinggalkan di tengah jalan demi mengejar kursi Cawapres.
"Jika tawaran dari Gerindra hanya menjadi wakil presiden tanggung. Jika hanya menjadi Cawapres, Pak Anies lebih dibutuhkan di DKI. Berbeda jika tawaran sebagai Capres menggantikan Pak Prabowo, mungkin PKS pun akan setuju. Karena seorang Presiden bisa melakukan perubahan menyeluruh," ujar Suhud dalam keterangannya kepada kumparan, Senin (11/6).
ADVERTISEMENT
Suhud menyatakan saatnya memunculkan pemimpin muda untuk Pemilu 2019 mendatang. Ia pun mengusulkan pasangan Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk dimajukan pasangan koalisi Gerindra-PKS.
"Saya kira pasangan Anies-Aher bisa menjadi alternatif," kata Suhud.
Suhud yakin, pasangan Anies-Aher merupakan kombinasi yang kuat, karena perpaduan antara figur populer dengan visi kepemimpinan yang kuat, dan teknokrat berpengalaman memimpin provinsi besar selama dua periode.
"Saya yakin pasangan Anies-Aher akan mendapat dukungan mayoritas rakyat," ujar Suhud.
Menurut Suhud, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi pasangan Capres-Cawaprea yang diusung oleh koalisi PKS-Gerindra. Karenanya masih banyak kemungkinan yang terjadi. Meskipun sudah ada kesepakatan kerjasama dalam sejumlah Pilkada yang akan dilanjutkan dalam menentukan pasangan Capres-Cawapres.
ADVERTISEMENT
"Dalam politik tidak ada yang pasti," ujar Suhud.
Meskipun sudah ada kesepakatan, namun belum menjamin akan berjalan sesuai harapan masing-masing. PKS tetap berpegang pada keputusan Majelis Syuro untuk mencalonkan kader PKS sebagai Capres atau Cawapres pada Pemilu 2019.
"Di dalam kerjasama yang dibangun antara PKS-Gerindra, masing-masing partai bersifat independen. Jadi kami pun mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi," tegas Suhud.