Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Plt Presiden Suriah Melawat ke Arab Saudi, Sinyal Tinggalkan Sekutu Iran
3 Februari 2025 10:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Plt Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa melakukan lawatan luar negeri pertamanya, tujuannya adalah ke Arab Saudi. Lawatan itu dipandang sebagai langkah Suriah meninggalkan Iran sebagai sekutunya di masa rezim Assad.
ADVERTISEMENT
Al-Sharaa tiba di ibu kota Saudi, Riyadh, bersama Menlu Assad al-Shaibani. Mereka berangkat menggunakan jet milik Kerajaan Saudi.
Setibanya di Riyadh, rombongan kenegaraan Suriah bertemu Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), pada Minggu (2/1). Pertemuan kedua pemimpin itu diadakan di Istana al-Yamamah.
Kantor berita Saudi Press Agency melaporkan, pertemuan itu membahas dukungan untuk pembangunan dan stabilitas Suriah pascaperang saudara yang pecah dua dekade.
Sementara kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa dalam pertemuan itu Sharaa membahas bagaimana cara meningkatkan komunikasi dan kerja sama dengan Suadi di seluruh bidang. Tapi yang jadi titik fokus al-Sharaa adalah kerja sama ekonomi dan kemanusiaan.
Saudi-Suriah
Hubungan Saudi dan Suriah memburuk ketika Presiden Bashar al-Assad berkuasa. Assad ditumbangkan al-Sharaa bersama kelompok HTS pada awal Desember 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
Saudi bahkan mengucurkan dana kepada kelompok pemberontak anti-Assad. Sementara al-Sharaa adalah salah satu kelompok paling keras melawan rezim Assad di Suriah.
Sementara itu, Assad membina jalinan persahabatan dengan Rusia dan Iran. Sedangkan Saudi adalah sekutu Barat yang jadi musuh bebuyutan dari dua negara pendukung Assad itu.
Sejak Assad tumbang, negara-negara Barat dan Saudi mulai meringankan sanksi terhadap Suriah.
Lewat laporan yang dirilis kantor berita Associated Press, saat ini pemerintahan transisi Suriah mencoba menjaga jarak dengan Rusia dan Suriah. Sampai sekarang Iran belum membuka kembali kedutaan di Damaskus.
Selama rezim Assad Kedubes Iran dianggap berbagai pihak sebagai basis pengoperasian kelompok informasi Axis of Resistance. Barat memandang organisasi itu sebagai koalisi berisi Iran, Suriah, Hizbullah, Houthi dan Hamas.
ADVERTISEMENT