PM Anwar Ibrahim Diancam Barat Usai Bela Palestina, Pengamanan Diperketat

26 Oktober 2023 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta acara solidaritas untuk Palestina di Kuala Lumpur yang dihadiri PM Anwar Ibrahim, Selasa (24/10/2023). Foto: Twitter/@anwaribrahim
zoom-in-whitePerbesar
Peserta acara solidaritas untuk Palestina di Kuala Lumpur yang dihadiri PM Anwar Ibrahim, Selasa (24/10/2023). Foto: Twitter/@anwaribrahim
ADVERTISEMENT
Pengamanan untuk Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, bakal ditingkatkan. Langkah itu diambil menyusul pernyataan Anwar bahwa dirinya menerima banyak ancaman dari Barat usai membela Palestina dengan lantang dan mengecam Israel.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan Indonesia, sebagai negara mayoritas penduduk muslim, Malaysia mengecam keras Israel atas serangannya di Jalur Gaza dan penindasannya terhadap jutaan rakyat Palestina.
Dikutip dari The Star, peningkatan pengamanan terhadap Anwar Ibrahim disampaikan Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Tan Sri Razarudin Husain, pada Kamis (26/10). Dia mengatakan, pihak kepolisian tidak akan berkompromi dengan hal-hal yang menyangkut keamanan Anwar.
"Keamanan Perdana Menteri adalah prioritas utama kami," ungkap Razarudin kepada Bernama.
PM Malaysia Anwar Ibrahim berpidato di acara solidaritas untuk Palestina di Kuala Lumpur, Selasa (24/10/2023). Foto: Twitter/@anwaribrahim

16 Ribu Warga Malaysia Ikut Acara Bela Palestina

Sebelumnya, Anwar mengungkapkan ancaman yang diterimanya saat berpidato di acara 'Malaysia Berdiri Bersama Palestina' di Bukit Jalil, pada Selasa (24/10).
Lebih dari 16 ribu warga Malaysia dari berbagai latar belakang berbondong-bondong menghadiri acara solidaritas itu.
ADVERTISEMENT
Anwar mengatakan, dia telah menerima beberapa 'ancaman' dari negara-negara Barat — menyusul sikap, dukungan, dan komitmen Malaysia dalam membela hak-hak rakyat Palestina serta kritik yang dilontarkan terhadap pemerintah zionis Israel.
PM Malaysia Anwar Ibrahim berpidato di acara solidaritas untuk Palestina di Kuala Lumpur, Selasa (24/10/2023). Foto: Twitter/@anwaribrahim
Namun, Anwar menegaskan bahwa selama dia diberi mandat dan kepercayaan oleh rakyat maka sebagai kepala pemerintahan, Anwar tidak akan terintimidasi oleh ancaman semacam itu.
"Selama saya mendapat kepercayaan dari rakyat, saya tidak akan menyerah pada ancaman-ancaman seperti itu. Kami akan terus berjuang," tambah Anwar.
Dalam pidato yang sama, Anwar juga mengkritik sikap bias Amerika Serikat beserta sekutu-sekutu Baratnya — yang mengutuk Rusia atas serangan di Ukraina, tetapi mendukung Israel dalam invasi Palestina.
PM Malaysia Anwar Ibrahim berpidato di acara solidaritas untuk Palestina di Kuala Lumpur, Selasa (24/10/2023). Foto: Twitter/@anwaribrahim
Anwar menjelaskan, arogansi Israel yang didorong oleh dukungan AS dan Eropa telah memicu pasukan zionis meluncurkan tindakan tidak manusiawi yang mengerikan.
ADVERTISEMENT
Contohnya, kata Anwar, seperti pembunuhan bayi-bayi Palestina secara disengaja dan membiarkan serangan ke rumah sakit serta sekolah.
"Ini adalah tingkat kegilaan untuk membiarkan orang dibantai, bayi dibunuh, rumah sakit dibom, dan sekolah dihancurkan, ini adalah tindakan kebiadaban. Kami mengamati bahwa ketika Israel menginvasi Palestina, mereka diam saja. Keadilan macam apa ini? Ini adalah hukum rimba," kecam Anwar.
Sehubungan dengan itu, Anwar kemudian menggalang semangat dan dukungan dari Malaysia kepada rakyat Palestina supaya mereka tetap bisa bertahan di bawah gempuran pasukan penjajah.