PM Baru Malaysia, Anwar Ibrahim, Tolak Pakai Mobil Dinas Mewah Mercy S600

28 November 2022 9:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim bereaksi saat menyampaikan pidatonya dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/11/2022). Foto: Vincent Thian/POOL/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim bereaksi saat menyampaikan pidatonya dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/11/2022). Foto: Vincent Thian/POOL/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menolak untuk menggunakan mobil dinas mewah Mercedes-Benz S600. Ia mengatakan, akan tetap menggunakan kendaraan lamanya.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin memaklumkan bahwa semalam saya telah menolak untuk menggunakan sebuah kendaraan jenis Mercedes S600 yang telah dibeli dan diperoleh Jabatan Perdana Menteri (JPM) sebelum saya memasuki pejabat," tulis Anwar melalui akun Twitternya.
"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa kemarin, saya menolak menggunakan kendaraan Mercedes S600 yang dibeli dan diperoleh Departemen Perdana Menteri sebelum saya menjabat," tulisnya lagi melalui akun Facebooknya.
Mercedes-Benz S600 Guard Foto: dok. Mercedes-Benz
Selain menolak menggunakan kendaraan dinas bernilai Rp 2,4 miliar tersebut, Anwar menegaskan tidak akan ada renovasi untuk kantornya. Ia juga memutuskan untuk tidak mengambil gaji PM dan memangkas gaji para menteri.
The Star melaporkan pria berusia 75 tahun yang dilantik pada Kamis (24/11) itu memutuskan untuk memangkas segala pengeluaran yang berlebihan di Malaysia. Ia bertekad mengatasi inflasi dan kenaikan biaya hidup sebagai prioritas utamanya.
ADVERTISEMENT
“Saya bersyukur bahwa hari ini dan sebelum ini, situasi dan kepercayaan investor telah berubah. Ringgit menguat dan pasar saham hidup kembali," ucap Anwar yang dikutip oleh Malay Mail.
"Mari kita sekarang fokus pada perekonomian dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menghidupkan kembali (perekonomian) agar kesejahteraan rakyat, khususnya yang miskin dan terpinggirkan, akan terlindungi," pungkasnya.
Penulis: Thalitha Yuristina.