Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Aliansi militer Barat (NATO) memilih Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, sebagai pemimpin barunya pada Rabu (26/6). Rutte akan memimpin NATO saat perang Ukraina masih berkecamuk.
ADVERTISEMENT
Rutte menyingkirkan saingan utamanya Presiden Rumania Klaus Iohannis. Pekan lalu Iohannis sudah menyatakan keluar dari persaingan lantaran gagal mendapat dukungan yang dibutuhkan.
"Dewan Atlantik Utara memutuskan menunjuk PM Belanda Mark Rutte sebagai Sekjen NATO berikutnya, menggantikan Jens Stoltenberg," kata pernyataan NATO seperti dikutip dari Reuters.
"Bapak Rutte akan menjalankan tugas dan fungsi sebagai Sekjen pada 1 Oktober 2024, saat masa jabatan bapak Stoltenberg habis setelah 10 tahun memimpin aliansi," sambung dia.
Rutte menunjukkan niat memimpin NATO sejak 2023. Saat itu pula negara kunci NATO Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Jerman menyatakan dukungan.
Akan tetapi perjalanan Rutte tak berjalan otomatis mulus. Negara anggota NATO khusus dari Eropa Timur berharap kepala selanjutnya berasal dari kawasannya.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini negara-negara Eropa Timur memutuskan mendukung Rutte. Pria ini dikenal sebagai kritikus keras Presiden Rusia Vladimir Putin dan sekutu dekat Ukraina.
Analisa sejumlah pihak tugas utama Rutte adalah menjaga dukungan aliansi terhadap perjuangan Ukraina melawan Rusia. Di samping itu, Rutte dituntut dapat pula menjaga NATO agar tak terlibat perang langsung melawan Rusia.