Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte langsung mengadakan rapat kabinet dengan jajaran untuk membahas penembakan yang terjadi di Kota Utrecht pada pukul 10.45 pagi waktu Belanda, Senin (18/3) di sebuah tram.
ADVERTISEMENT
Rutte mengatakan, Pemerintah Belanda sangat menaruh perhatian mendalam terhadap peristiwa ini. Sebab, lanjut dia, penembakan di Utrecht ini terjadi setelah tiga hari berselang setelah aksi teroris di Christchurch, Selandia Baru.
"Kami sangat terkejut atas persitwa ini. Ada motif terorisme dalam peristiwa tak bisa dipisahkan," kata Rutte dikutip dari Reuters.
Rutte mengatakan, pencarian pelaku sesegera mungkin menjadi fokus perhatian pemerintah dan kepolisian untuk saat ini.
"Orang tak berdosa menjadi korban atas serangan ini. Kami akan melakukan apa pun untuk sesegera mungkin mencari pelaku penembakan," imbuh Rutte.
Sebelumnya, Kepolisian Belanda merilis wajah penembak dalam trem di Utrecht. Pelaku yang hingga kini masih buron disebut berkewarganegaraan Turki.
Dalam twit akun resmi Kepolisian Utrecht disebutkan penembak bernama Gökmen Tanis (sebelumnya disebut Gokman Tanis). Dia berusia 37 tahun.
ADVERTISEMENT
"Jangan dekati dia tapi hubungi 0800-6070," cuit @PolitieUtrecht, Senin (18/3).