PM Boris Johnson: Varian Baru Corona Inggris Mungkin Bisa Lebih Berbahaya

23 Januari 2021 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Inggris Boris Johnson Foto: Reuters/Hannah Mckay/
zoom-in-whitePerbesar
PM Inggris Boris Johnson Foto: Reuters/Hannah Mckay/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengungkapkan kemungkinan varian baru virus corona dari negaranya lebih mematikan ketimbang jenis mutasi corona aslinya.
ADVERTISEMENT
Mutasi virus corona dari Inggris ini diketahui lebih cepat menyebar dibandingkan jenis sebelumnya.
"Kami telah diberitahu hari ini, bahwa selain menyebar lebih cepat, sekarang juga tampak ada beberapa bukti bahwa varian baru --varian yang pertama kali ditemukan di London dan tenggara [Inggris]-- mungkin lebih tinggi tingkat kematiannya," kata Johnson dalam konferensi persnya, dikutip dari Reuters, Sabtu (23/1).
Meski begitu, Johnson menilai vaksin masih tetap efektif untuk menangkal varian baru corona, maupun virus varian lama.
Kepala Penasihat Ilmiah Vallance menyebut bukti tingkat kematian maupun penyebaran mutasi baru corona ini masih 'belum kuat'. Sebab, masih banyak ketidakpastian data dan informasi yang muncul pun berbeda-beda.
Docter Paul McKay melakukan riset di laboratorium Imperial College School of Medicine (ICSM), London, untuk menciptakan vaksin COVID-19. Foto: Tolga AKMEN / AFP
Menurutnya, pasien yang dirawat di rumah sakit dengan mutasi corona baru tidak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Tetapi, terdapat tanda-tanda orang yang terinfeksi varian baru memang lebih berisiko.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada bukti nyata peningkatan mortalitas bagi mereka yang dirawat di rumah sakit. Namun, ketika melihat data mereka yang telah dites positif, ada bukti bahwa terjadi peningkatan risiko bagi mereka yang memiliki varian baru dibandingkan virus lama," ungkap Vallance.
Vallance kemudian memberikan contoh. Misal, seorang pria berusia 60 tahun ke atas memiliki risiko rata-rata 10 dari 1.000 orang yang terinfeksi diperkirakan akan meninggal. Namun, angka ini meningkat jadi sekitar 13-14 orang dari 1.000 orang dengan varian baru corona dari Inggris.
"Saya ingin menekankan bahwa ada banyak ketidakpastian seputar angka-angka ini. Dan kami membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk mendapatkan penanganan yang tepat," tegas dia.
"Tapi jelas ada kekhawatiran bahwa ini meningkatkan mortalitas serta peningkatan penularan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan di Inggris juga menyebut varian baru corona ini bisa menular 30 hingga 70 persen dari versi awalnya. Muncul juga indikasi varian baru bisa 30 persen lebih mematikan.