PM Estonia Kaja Kallas Jadi Buronan Rusia

14 Februari 2024 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Estonia Kaja Kallas. Foto: Ludovic MARIN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
PM Estonia Kaja Kallas. Foto: Ludovic MARIN / AFP
ADVERTISEMENT
Pemerintah Rusia menyatakan Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas dan beberapa pejabat Eropa lainnya sebagai buronan. Penetapan ini menyusul dugaan bahwa mereka terlibat dalam penghancuran tugu-tugu peringatan perang Uni Soviet di sejumlah negara Benua Biru.
ADVERTISEMENT
Selain Kallas, daftar nama pejabat Eropa yang masuk ke dalam daftar buronan Rusia adalah Menteri Luar Negeri Estonia Taimar Peterkop, dan sebagainya.
Dikutip dari AFP, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, daftar buronan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Selasa (13/2).
"Mereka masuk dalam daftar itu sehubungan dengan penghancuran monumen-monumen tentara Soviet. Kejahatan terhadap kenangan para pembebas dunia dari Nazisme dan fasisme harus dihukum. Dan ini baru permulaan," jelas Zakharova.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara kepada media di Moskow pada 29 Maret 2018. Foto: Yuri Kadobnov/AFP
Adapun monumen yang dimaksud Zakharova beberapa di antaranya yaitu yang dibangun untuk memperingati Tentara Merah — pasukan bersenjata Uni Soviet di era Perang Dunia II. Di Estonia, Latvia, dan Lithuania, keberadaan monumen itu telah lama menjadi kontroversi.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang tinggal di negara Baltik tersebut memandangnya sebagai simbol pendudukan Uni Soviet. Sehingga, pemerintah ketiga negara pun mulai menghancurkan monumen-monumen ini sebagai tanggapan atas operasi militer Rusia di Ukraina pada 2022, disusul oleh amarah Moskow.
Kremlin mengatakan, Kallas dan pejabat-pejabat Eropa lainnya yang ada di dalam daftar buronan itu telah melukai ingatan sejarah tentang Rusia. "Mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas keputusan yang sebenarnya merupakan pelecehan terhadap ingatan sejarah," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.
Merespons sikap Kremlin, Kallas — salah satu sosok yang paling vokal mengkritik Rusia serta invasinya di Ukraina, mengungkapkan bahwa langkah yang diambil Moskow tidak mengejutkannya sama sekali.
PM Estonia Kaja Kallas. Foto: Gints Ivuskans / AFP
"Taktik menakut-nakuti mereka tidak akan mengubah tindakan kami," ucap Kallas.
ADVERTISEMENT
Adapun penghancuran tugu-tugu tentang Uni Soviet dan status Kallas sebagai buronan ini pun menandai semakin memburuknya hubungan antara Moskow dengan negara-negara Baltik lainnya. Semua negara di kawasan itu tak lain adalah anggota dari aliansi militer pimpinan Amerika Serikat, NATO.
Hubungan antara pemerintah Rusia dengan ketiga negara Baltik — Estonia, Latvia, dan Lithuania sudah bersitegang sejak negara-negara ini memproklamasikan kemerdekaannya saat Uni Soviet runtuh pada 1991. Sejak saat itu pula, mereka memandang Rusia sebagai simbol 'penjajah'.
Namun, titik terendah hubungan Rusia dengan Estonia terjadi pada Januari 2023 lalu — ketika Duta Besar Estonia diusir dari Moskow usai dianggap bersikap anti-Rusia (Russophobia).