PM Ethiopia Mundur Demi Reformasi Politik

16 Februari 2018 3:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hailemariam Desalegn. (Foto: Reuters/Tiksa Negeri)
zoom-in-whitePerbesar
Hailemariam Desalegn. (Foto: Reuters/Tiksa Negeri)
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Ethiopia, Hailemariam Desalegn mundur dari jabatannya, Kamis (15/2). Ia mengatakan keputusan tersebut dianggap sebagai jalan terbaik.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari reuters, Jumat (16/2), keputusan itu diambil demi kelancaran reformasi politik yang tengah berlangsung di negaranya. Selain itu, ia juga tidak ingin menyaksikan kerusuhan terus menerus terjadi di Ethiopia.
"Kerusuhan dan krisis politik telah menyebabkan banyak nyawa hilang sia-sia. Selain itu, akibat dari kerusuhan itu, banyak warga yang bermigrasi," ujar Desalegn.
Hailemariam Desalegn. (Foto: Reuters/Tiksa Negeri)
zoom-in-whitePerbesar
Hailemariam Desalegn. (Foto: Reuters/Tiksa Negeri)
Ia memandang keputusan ini sebagai sesuatu yang vital dan penting. Karena dapat mengarahkan negaranya ke arah perdamaian dan penerapan demokrasi yang lebih baik.
Selama 2015-2016, ratusan orang meninggal di daerah Oromiya dan Amhara, dua kota terpadat di Ethiopia. Aksi demonstrasi dilakukan untuk melawan ketidakadilan, termasuk pelanggaran hak asasi manusia dan perampasan tanah sering terjadi.
"Kemarahan publik berasal dari fakta bahwa kelompok etnis Tigryan, yang memiliki populasi sebesar 6% mengendalikan perekonomian negara. Selain itu, mereka juga mengendalikan sistem pemerintahan dan militer. Terlebih mereka sering kali mengorbankan etnis lain," ujar Wakil Presiden Teneo Global, Ahmed Salim.
ADVERTISEMENT
Akibat kerusuhan yang terus terjadi, beberapa perusahan asing yang ada sering menjadi korban. Selain itu, kondisi tersebut juga membuat investor enggan masuk ke Ethiopia.