PM Inggris: Lebih Baik Mati di Selokan daripada Tunda Brexit

6 September 2019 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: AFP/TOLGA AKMEN
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: AFP/TOLGA AKMEN
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dirinya lebih baik mati dibandingkan menunda Brexit.
ADVERTISEMENT
Brexit atau British Exit merupakan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Sejak dilantik jadi PM beberapa bulan lalu, Johnson berjanji akan merampungkan proses Brexit pada akhir bulan ini.
Upaya Johnson menepati janjinya ternyata tak mulus. Sebab, pada pemungutan suara di parlemen awal pekan ini, strategi Brexit Johnson, yaitu Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan (hard Brexit) ditolak.
Menanggapi penolakan tersebut, Johnson bersikeras tetap akan membawa keluar Inggris dari Uni Eropa tepat waktu tanpa penundaan apapun caranya.
"Lebih baik saya mati di selokan," sebut Johnson seperti dikutip dari AFP Jumat (6/9).
"Kami harus keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober 2019," tegas pemimpin Partai Konservatif tersebut.
PM Johnson usai referendum pertama sejak dirinya berkuasa, posisinya semakin terpojok. Krisis politik pun berpotensi terjadi di Inggris.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan, selain menunda Brexit, mayoritas anggota parlemen setuju untuk mempercepat pemilu. Ide itu ditolak mentah-mentah Johnson.
Diduga kuat, tidak mulusnya langkah Johnson membawa Inggris keluar dari UE, disebabkan tak solidnya internal Partai Konservatif. Beberapa anggota parlemen bahkan secara terang-terangan menolak strategi Brexit dari Johnson.