Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Irak Adel Abdel Mahdi mengungkapkan pihaknya telah menerima draf surat yang menjelaskan bahwa pasukan militer AS akan "pindah" dari Irak.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, meski Pentagon mengatakan draf surat yang belum ditandatangani itu keliru dikirim, namun Irak membantah klaim tersebut.
Dalam rapat kabinet yang diadakan pada Selasa (7/1) waktu setempat, Mahdi mengatakan telah menerima surat yang sudah ditandatangani dan diterjemahkan pukul 08.00 PM waktu setempat pada Senin (6/1). Mahdi menyebut surat itu membahas penarikan diri militer AS dan pernyataan dari AS sudah sangat jelas.
Mahdi mengatakan sebelumnya ia menerima versi awal surat dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris, termasuk kesalahan terjemahan, sehingga ia meminta militer AS untuk mengirimkan kembali surat yang telah dikoreksi.
"Itu adalah surat resmi yang ditulis sedemikian rupa," kata Mahdi kepada para menteri.
"Itu bukan selembar kertas yang jatuh dari printer atau sampai kepada kita secara kebetulan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
AFP menerima salinan surat tersebut dan memverifikasi keasliannya dengan pejabat AS dan Irak. Dalam surat tersebut, tertulis bahwa Kepala Satuan Irak-AS Brigadir Jenderal William Seely memberitahu Irak bahwa pasukan AS sedang bersiap untuk meninggalkan Irak.
Seely menulis bahwa koalisi yang dipimpin AS akan "memposisikan ulang pasukan dalam beberapa hari dan minggu ke depan untuk persiapan pergerakan selanjutnya".
"Untuk melaksanakan tugas ini, Pasukan Koalisi diminta untuk mengambil langkah-langkah tertentu untuk memastikan keluar dari Irak dilakukan secara aman dan efisien," ujar Seely dalam surat tersebut.
Tidak hanya itu, disebutkan juga bahwa helikopter akan melakukan perjalanan di dan sekitar zona hijau Baghdad, tempat di mana Kedutaan Besar AS berada, sebagai bagian dari persiapan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Mark Esper membantah akan menarik pasukan militer dari Irak. Ia menyebut pasukan AS masih akan berada di sana untuk memerangi ISIS.
Sejumlah media asing mengaku mendapatkan bocoran surat yang menyebut 5.000 tentara AS akan dipulangkan menggunakan helikopter. Namun, esper menegaskan tentara AS tidak akan meninggalkan Irak dan belum ada perencanaan soal itu.
"Tidak ada keputusan apa pun untuk meninggalkan Irak," kata Esper, dilansir dari Reuters.
"Saya tidak tahu itu surat apa. Kami akan cari tahu dari mana datangnya itu, apa itu. Tapi belum ada keputusan yang dibuat untuk meninggalkan Irak. Titik," lanjutnya.
Tentara AS telah berada di Irak sejak invasi yang menggulingkan Saddam Hussein pada 2003. AS beralasan invasi dilakukan untuk menghancurkan senjata pemusnah massal Irak, yang hingga saat ini tak bisa dibuktikan klaimnya. Saat ini, masih ada 5.000 tentara AS di sana dalam misi memberantas ISIS.
ADVERTISEMENT