Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PM Irlandia Umumkan Mundur: Politisi Itu Manusia, Kita Punya Keterbatasan
21 Maret 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (20/3). Dia juga akan segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Partai Fine Gael usai penggantinya terpilih nanti.
ADVERTISEMENT
Jika tidak mundur, masa jabatan Varadkar baru akan habis pada tahun 2025.
Dikutip dari Reuters, Varadkar mengatakan ini adalah waktu yang tepat baginya untuk mundur. Dia mengundurkan diri karena alasan pribadi dan politik.
PM Irlandia termuda itu merasa dirinya bukan lagi orang terbaik untuk mengisi posisi tersebut. Varadkar merasa sudah tidak punya rencana lain dan tidak ada alasan lain di balik keputusannya.
"Politisi itu manusia. Kita punya keterbatasan. Kita berikan segalanya sampai tidak mampu lagi, lalu kita harus move on," ujarnya kepada Reuters, Rabu (20/3).
Dia meminta untuk memilih penggantinya pada konferensi tahunan Fine Gael pada 6 April. Setelah itu parlemen akan memilih orang tersebut untuk menggantikannya sebagai perdana menteri setelah libur Paskah.
ADVERTISEMENT
Saat mengumumkan pengunduran dirinya, Varadkar sebut masa kepemimpinannya sebagai masa yang paling berkesan dalam hidupnya.
Ia diangkat menjadi PM Irlandia pada 2017. Saat itu usianya masih 38 tahun dan tengah menjabat sebagai pemimpin Fine Gael.
Saat ini ia memimpin pemerintahan koalisi di Dublin bersama dengan Partai Fianna Fáil dan Partai Hijau.
"Saya telah memimpin Irlandia dari banyak pengangguran menuju lapangan kerja penuh, dari defisit anggaran menjadi surplus anggaran, dari penghematan menuju kemakmuran," ucap Varadkar dari gedung pemerintahan Dublin pada Rabu (20/3), seperti dikutip BBC.
PM Irlandia gay pertama itu merasa bangga telah menjadikan Irlandia tempat yang lebih setara dan lebih modern. Hal itu merujuk pada hak-hak anak-anak, komunitas LGBT, kesetaraan bagi perempuan dan, badan otonomi mereka.
ADVERTISEMENT
Selama menjabat sebagai Taoiseach (kepala pemerintahan), Varadkar memperjuangkan referendum untuk mengubah konstitusi Irlandia yang melegalkan aborsi dan pernikahan sesama jenis.
"Saya harap anda bisa memaafkan jika saya menyerahkan hal-hal yang masih kurang terbenahi kepada orang lain setelah saya," tuturnya.