Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
PM Jepang Blusukan ke Pasar Ikan, Tinjau Hasil Tangkapan Laut Fukushima
31 Agustus 2023 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengunjungi pasar ikan Toyosu, Ibu Kota Tokyo, pada Kamis (31/8) dan mencicipi makanan laut yang dihasilkan oleh nelayan setempat.
ADVERTISEMENT
Didampingi oleh sejumlah pejabat lainnya, Kishida tampak berbicara dengan para pedagang sekaligus mengkaji dampak yang ditimbulkan imbas larangan impor China terhadap makanan laut Jepang.
Sejak Tokyo memulai tahap pertama pembuangan air limbah nuklir dari PLTN Fukushima Daiichi pekan lalu, China beserta Hong Kong dan Makau telah melarang segala impor makanan laut dari Jepang.
Di tengah kekhawatiran para nelayan lokal atas menyusutnya angka penjualan ikan mereka, situasi semakin memburuk lantaran China adalah negara importir utama produk laut Jepang.
Kepada Kishida, salah satu pedagang mengungkapkan penjualan kerang simping atau scallop-nya — yang sebagian besar diekspor ke China, telah anjlok hingga 90 persen sejak pembuangan air limbah Fukushima terjadi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, China telah meningkatkan tahap pengujiannya terhadap produk-produk perikanan Jepang. Akibatnya, banyak produk laut dari Jepang yang tertahan di bea cukai dan berujung merugi.
Pejabat dari Badan Perikanan Jepang mengatakan, situasi itu tidak hanya telah berdampak pada harga dan penjualan produk laut dari Fukushima saja. Melainkan hingga dari lokasi yang lebih jauh, seperti Hokkaido.
Dengan kata lain, sektor perikanan Jepang bergejolak imbas pembuangan air limbah nuklir dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik pada Kamis (24/8) pekan lalu.
Dikutip dari Associated Press, di hadapan para nelayan dan pedagang pasar ikan Toyosu, Kishida pun bersumpah akan membantu industri perikanan yang terdampak dan mencari solusi atas situasi ini.
ADVERTISEMENT
"Kami akan menyusun langkah-langkah dukungan yang mendukung operator perikanan," kata Kishida kepada wartawan, usai blusukan ke pasar Toyosu.
"Kami juga akan dengan tegas meminta China untuk membatalkan pembatasan perdagangan yang tidak memiliki dasar ilmiah," imbuhnya.
Pihak berwenang juga menyerukan agar konsumen di Jepang dapat lebih banyak membeli scallop atau produk laut lainnya, guna membantu bisnis para eksportir yang terpukul.
Pemerintah, pada saat bersamaan, turut mencari tujuan ekspor baru seperti di Eropa dan Amerika Serikat. Namun, ternyata dampak dari larangan impor China tidak hanya mengguncang sektor perikanan saja — tetapi juga merembet ke sektor pariwisata.
Menteri Transportasi dan Pariwisata Jepang, Tetsuo Saito, dalam keterangan terpisah mengatakan banyak turis asal China yang secara tiba-tiba membatalkan kunjungan mereka ke Negeri Sakura.
ADVERTISEMENT
Banyak dari turis pun mempertanyakan soal keamanan makanan di Jepang — yang sebagian besar hasil olahan produk laut. Otoritas setempat mengaku sedang turut mengkaji situasi tersebut.
Live Update