news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

PM Kanada Justin Trudeau: Saya Seorang Zionis

8 Maret 2025 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tiba untuk menghadiri jamuan makan malam selama KTT G20 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Badung, Bali, Selasa (15/11/2022). Foto: WILLY KURNIAWAN / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tiba untuk menghadiri jamuan makan malam selama KTT G20 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Badung, Bali, Selasa (15/11/2022). Foto: WILLY KURNIAWAN / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengaku sebagai zionis. Hal itu disampaikan Trudeau saat berpidato di Forum Nasional Memerangi Antisemit pada Kamis (6/3) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Acara yang dihadiri Trudeau digelar di Ottawa. Pidato Trudeau menekankan soal keprihatinan atas naiknya gerakan antisemit.
Trudeau kemudian meminta warganya tidak takut untuk mengaku dirinya sebagai pendukung gerakan zionis.
“Di Kanada, tidak boleh ada yang takut mengaku diri sebagai seorang Zionis. Saya adalah seorang zionis,” ujar Trudeau seperti dikutip dari Jerusalem Post.
“Istilah zionis semakin sering digunakan sebagai kata yang merendahkan, meskipun sebenarnya istilah ini berarti mempercayai hak orang Yahudi, seperti semua orang, untuk menentukan masa depan mereka sendiri, bukanlah hal yang normal," kata Trudeau.
Dukungan Trudeau mendapat apresiasi dari Kedubes Israel di Kanada.
Meski mendapat pujian dari Israel, komentar Trudeau menuai kritik dari berbagai pihak. Pelapor Khusus HAM PBB, Fransisca Albanese, menyebut, mengaku diri sebagai zionis sama dengan menghancurkan hak rakyat Palestina menentukan nasib sendiri.
ADVERTISEMENT
"Antisemitisme, seperti semua rasisme, menjijikkan dan harus diperangi sebagai kewajiban hukum dan moral. Namun, menentangnya tidak berarti mengabaikan hak orang lain," tulis Albanese.
"Tidak ada ideologi yang membenarkan perampasan hak milik suatu bangsa atau penolakan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri. Kanada memiliki kewajiban hukum untuk mendukung, bukan menghalangi, penentuan nasib sendiri Palestina, kegagalan untuk melakukannya dapat menimbulkan konsekuensi hukum menurut hukum internasional,” tegas dia.