PM Mahathir: Zakir Naik Membangkitkan Perasaan Rasial, Itu Buruk

19 Agustus 2019 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Foto: REUTERS/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Foto: REUTERS/Issei Kato
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad buka suara soal komentar rasial yang dikeluarkan penceramah asal India, Zakir Naik.
ADVERTISEMENT
Zakir mengundang kontroversi di negeri jiran terkait ucapannya yang dinilai menyinggung ras Tionghoa dan India di Malaysia. Mahathir memandang apa yang disampaikan Zakir sudah lewat batas.
"Pengajar agama bisa berceramah namun ia tidak bisa melakukan itu. Dia berbicara soal mengirim warga Tionghoa dan India kembali ke China dan India, itu politis," kata Mahathir seperti dikutip dari The Star, Senin (19/8).
Mahathir mengatakan, pemerintah yang dipimpinnya selalu berhati-berhati menyampaikan komentar soal rasial. Sebab, hal tersebut sangat sensitif di negeri jiran.
Zakir Naik. Foto: Shutter Stock
"Saya tak pernah berucap komentar macam itu, tapi ia malah menyuruh warga Tionghoa untuk pulang," papar Mahathir.
"Jika kamu ingin ceramah agama, bicarakan yang benar, silahkan, tak dilarang. Kami tak ingin menghentikan itu. Tapi jelas jika ia seperti ingin ikut campur dalam politik rasial di Malaysia. Kini, ia telah membangkitkan isu rasial, ini buruk," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Mahathir menginstruksikan agar polisi merampungkan pemeriksaan Zakir, demi membuktikan apakah yang bersangkutan terbukti memicu ketegangan atau tidak.
Meski demikian, dalam pandangan pribadinya Mahathir menilai Zakir telah melakukan tindakan yang memicu perselisihan rasial.
"Apapun tindakan yang akan diambil akan sesuai dengan hukum. Pemerintah menghormati hukum yang ada," tegas dia.
Zakir menyampaikan komentar bernada rasial dua pekan lalu. Saat itu ia mengatakan, warga Tionghoa tamu di Malaysia dan warga Hindu di Asia Tenggara punya hak 100 persen lebih banyak dibanding warga Muslim di India.
Komentar tersebut membuatnya diperiksa kepolisian Malaysia. Pada Jumat (16/8) lalu, Zakir memenuhi panggilan kepolisian dan diperiksa selama lima jam.