PM Malaysia dan Jokowi Sepakat Harga Sawit Diatur Bersama

1 April 2022 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Menerima Kunjungan Kerja PM Malaysia Ismail Sabri di Istana Merdeka, Jakarta, (1/4/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Menerima Kunjungan Kerja PM Malaysia Ismail Sabri di Istana Merdeka, Jakarta, (1/4/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob menggelar pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (1/4/2022).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Indonesia dan Malaysia berencana untuk menetapkan bersama harga minyak kelapa sawit. Kedua negara juga sepakat untuk tidak melakukan perang harga sawit di pasar dunia.
"Kami berdua setuju mengenai harga sawit patut ditentukan bersama oleh pihak Indonesia dan Malaysia, dan tidak bersaing dari segi penetapan harga," kata Yakoob dalam sebuah konferensi pers.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Menerima Kunjungan Kerja PM Malaysia Ismail Sabri di Istana Merdeka, Jakarta, (1/4/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
Kerja sama terkait industri kelapa sawit tersebut dibahas lantaran Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara yang saat ini menguasai ekspor minyak kelapa sawit dunia.
Pada 2019 lalu, Indonesia dan Malaysia juga telah bekerja sama untuk melawan kampanye negatif sawit yang menggema di Uni Eropa. Parlemen UE mengajukan kebijakan terkait dengan pelarangan kelapa sawit untuk campuran bahan bakar.
Presiden Joko Widodo Menerima Kunjungan Kerja PM Malaysia Ismail Sabri di Istana Merdeka, Jakarta, (1/4/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Atas langkah itu, Indonesia segera menggandeng Malaysia untuk bersinergi dalam membangun kesamaan pandangan dan kebijakan. Kedua negara bertetangga itu serempak berupaya menghadapi diskriminasi atau kampanye negatif.
ADVERTISEMENT
"Kedua negara harus bekerja sama secara optimal untuk meningkatkan penerimaan produk sawit di pasar dunia. Sehingga pengembangan produk hilir sawit menjadi pilihan dengan memperhatikan peningkatan nilai tambah produk," kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Jumat (26/2/2021).
Penulis: Sekar Ayu