Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
PM Portugal Mundur karena Konflik Kepentingan, Pemilu Segera Digelar
14 Maret 2025 13:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro memutuskan mengundurkan diri karena sengketa konflik kepentingan. Hal itu diumumkan Montenegro pada Selasa (11/3) setelah pemerintah minoritas sayap kanan-tengahnya kalah dalam mosi tidak percaya.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Partai Demokratik Sosial (PSD) tersebut telah berjuang melawan serangan atas kontrak-kontrak pemerintah yang dipegang oleh perusahaan-perusahaan keluarganya.
Kontroversi kepemimpinan Montenegro berawal dari perusahaan jasa yang dimiliki istri dan anak-anaknya, yang memiliki kontrak dengan sejumlah perusahaan swasta. Termasuk satu perusahaan yang diberikan konsesi negara.
Dia mengatakan usaha keluarganya sekarang dimiliki anak-anaknya sepenuhnya. Tapi, oposisi bersikeras agar dia memberikan penjelasan lebih lanjut.
Portugal akan gelar pemilu
Usai Montenegro mengumumkan mundur, Presiden Marcelo Rebelo de Sousa pada Kamis (13/3) mengumumkan pemungutan suara legislatif akan digelar pada 18 Mei. Ini merupakan pemilihan nasional ketiga dalam kurang dari 3 tahun.
Dikutip dari AFP, Jumat (14/3), Rebelo de Sousa mengatakan ingin bergerak cepat untuk menghindari ketidakstabilan yang berkepanjang. Dalam wawancara televisi, dia mengatakan 18 Mei adalah tanggal yang disetujui mayoritas partai.
ADVERTISEMENT
Rebelo de Sousa telah bertemu dengan pimpinan partai pada Rabu (12/3). Pada Kamis, Robelo de Sousa juga menggelar pertemuan dengan Dewan Negara yang sebagian besar terdiri dari pemimpin politik untuk berkonsultasi sebelum membubarkan parlemen.
"Tidak ada yang menduga pemilihan ini atau menginginkannya saat konflik internasional yang menegangkan," kata Robelo de Sousa.
Dia pun mendesak partai-partai untuk memfokuskan kampanye mereka pada masalah yang mengkhawatirkan warga Portugal dalam kehidupan sehari-hari seperti ekonomi dan layanan kesehatan.