PM Prancis Ikut Aksi Solidaritas Terhadap Guru yang Dipenggal karena Kartun Nabi

19 Oktober 2020 11:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang berkumpul di Place de la Republique di Paris, untuk memberi penghormatan kepada Samuel Paty, guru di Prancis yang dipenggal kepalanya. Foto: Charles Platiau/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang berkumpul di Place de la Republique di Paris, untuk memberi penghormatan kepada Samuel Paty, guru di Prancis yang dipenggal kepalanya. Foto: Charles Platiau/Reuters
ADVERTISEMENT
Ribuan orang berkumpul untuk mengikuti aksi solidaritas di Kota Paris, Prancis pada Minggu (18/10) untuk memberikan penghormatan terhadap Samuel Paty, guru yang dipenggal karena memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Associated Press, Perdana Menteri Prancis Jean Castex juga hadir dalam aksi solidaritas tersebut bersama dengan warga, asosiasi masyarakat dan serikat pekerja di Place de la Republique, Paris.
Aksi digelar untuk mendukung kebebasan berekspresi dan untuk mengenang guru berusia 47 tahun yang terbunuh itu.
Peserta aksi termasuk PM Castex mengheningkan cipta di lokasi aksi digelar. Keheningan pecah oleh tepuk tangan dan nyanyian La Marseillaise, lagu nasional Prancis.
Sejumlah orang yang ikut dalam aksi solidaritas itu membawa poster bertuliskan "Saya Samuel".
Presiden Wilayah Ile de France Valerie Precresse dan Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengikuti penghormatan kepada guru sejarah berusia 47 tahun Samuel Paty, yang dipenggal pada 16 Oktober lalu. Foto: Elko Hirsch/ Reuters
Peserta aksi juga berkumpul di kota-kota besar termasuk Lyon, Toulouse, Strasbourg, Nantes, Marseille, Lille dan Bordeaux.
Sebelumnya Samuel Paty pada Jumat (16/10) ditemukan tak bernyawa dengan kepala terpenggal. Pelaku berusia 18 tahun asal Chechnya, telah ditembak mati oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Otoritas Prancis, mengatakan mereka telah menahan 11 orang setelah pembunuhan itu.
Orang-orang berkumpul di Place de la Republique di Paris, untuk memberi penghormatan kepada Samuel Paty. Foto: Charles Platiau/Reuters
Jaksa anti-terorisme Jean-Francois Ricard mengatakan penyelidikan pembunuhan dengan motif terduga teroris telah dilakukan.
Setidaknya empat dari mereka yang ditahan adalah anggota keluarga pelaku yang telah diberikan izin tinggal 10 tahun di Prancis sebagai pengungsi.