PM Spanyol Minta Dunia Hentikan Penjualan Senjata ke Israel

11 Oktober 2024 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez saat tiba untuk pertemuan tatap muka kedua di Uni Eropa, di Brussels, Belgia, Kamis (1/10). Foto: Francisco Seco/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez saat tiba untuk pertemuan tatap muka kedua di Uni Eropa, di Brussels, Belgia, Kamis (1/10). Foto: Francisco Seco/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mendesak dunia untuk berhenti menjual senjata ke Israel, Jumat (11/10). Itu disampaikannya seraya mengutuk serangan bersenjata Israel terhadap pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).
ADVERTISEMENT
Sanchez mengatakan, Spanyol telah berhenti menjual senjata ke Israel sejak Oktober 2023. Ia kemudian mendesak negara-negara lain di dunia untuk melakukan hal serupa guna mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut di Timur Tengah.
"Saya pikir sangat mendesak mengingat apa yang terjadi di Timur Tengah bahwa masyarakat internasional harus berhenti mengekspor senjata ke pemerintah Israel," katanya, seperti dikutip dari Reuters.
Pasukan TNI yang tergabung dalam UNIFIL di Lebanon selatan, 2024. Foto: Instagram/@pmpp.tni
Terkait serangan Israel terhadap pasukan UNIFIL, Kementerian Pertahanan Spanyol memastikan tak ada tentara Spanyol yang terluka. Dua pasukan yang luka berasal dari tentara Indonesia.
"Pada titik ini, izinkan saya mengkritik dan mengutuk serangan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Israel terhadap misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon," kata Sanchez.
Spanyol telah mengerahkan 650 pasukan penjaga perdamaian di Lebanon, seorang jenderal Spanyol memimpin misi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, usai pertemuan dengan Paus Fransiskus di Vatikan, PM Spanyol mengecam Israel dalam eskalasi konflik di Timur Tengah.
Ilustrasi tentara PBB di Lebanon. Foto: Sadik Gulec/Shutterstock
Tank Israel menembaki menara pengawas di markas utama UNIFIL di Naqoura pada Kamis (10/10).
Naqoura terletak di Selatan Lebanon, dalam area yang disebut Blue Line. Pasukan perdamaian PBB berada di kawasan tersebut di bawah mandat Dewan Keamanan PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon.
UNIFIL memastikan dua anggota TNI korban serangan Israel menderita luka ringan. Kini mereka sedang dirawat di rumah sakit terdekat.