PMI Asal Bekasi yang Meninggal Akan Dimakamkan di Kamboja, Keluarga Sudah Setuju

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (16/4/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan Iwan Sahab, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bekasi yang meninggal dunia di Kamboja, akan dimakamkan di Kamboja.

"Yang dimakamkan di sana itu Iwan Sahab. (Asal) Bekasi, dan sudah ditandatangani persetujuannya oleh keluarga," kata Karding ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (16/4).

Soal pemakaman di Kamboja ini, Karding memastikan sesuai persetujuan keluarga. Pemerintah tak pernah melarang keluarga untuk meminta pemulangan jenazah.

"Kita itu tidak pernah melarang keluarga, misalnya, harus di sini karena terbatas misalnya anggaran, enggak ada. Kami berusaha pokoknya keluarga minta apa, kita bantu," ujarnya.

Lalu apakah akan ada pemeriksaan ke jenazah Sahab untuk memastikan dia bukan korban perdagangan organ?

"Kemenlu sudah punya standar. Jadi Kemenlu itu juga karena mereka memang yang punya kewenangan perlindungan di sana, mereka punya protap (prosedur tetap). Tidak mungkin asal, enggak, pasti dicek, apakah ini ada pencurian organ, ini sebabnya apa, ada tim mereka," terangnya.

Soal PMI Banyuwangi

Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bernama Rizal Sampurna, dilaporkan meninggal dunia di Kamboja. Foto: kumparan

Satu PMI asal Banyuwangi bernama Rizal Sampurna (30) juga meninggal di Kamboja. Karding mengatakan akan membantu proses pemulangan jika itu yang diinginkan keluarga.

"Kalau keluarganya minta (jenazah) dipulangkan, kita pulangkan," katanya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh mencatat lonjakan tajam angka kematian warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja dalam lima tahun terakhir.

Sepanjang 2024, sebanyak 92 WNI meninggal dunia dan telah difasilitasi proses pemakaman maupun pemulangan jenazahnya. Pada 2020, hanya tercatat satu kasus. Belum diketahui jumlah WNI yang meninggal untuk tahun 2025.