Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Palang Merah Indonesia (PMI) merasa unggahan di akun twitter @TMCPoldaMetroJaya mencoreng nama baiknya. Pasalnya, ambulans milik PMI dituding membawa batu untuk pendemo.
ADVERTISEMENT
Tudingan hoaks tersebut juga membuat Ketua Umum PMI yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berang. Menurut Kepala Bidang Relawan PMI Muhammad Muas, TMC Polda Metro Jaya harus minta maaf secara resmi ke PMI dan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.
“PMI merasa nama baiknya dicemarkan atas unggahan TMC itu. Kita minta ada permohonan maaf secara resmi ke Ketua Umum PMI Pak Jusuf Kalla,” kata Muas, Jumat (26/9).
Menurut Muas, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi berupa permohonan maaf dari TMC Polda Metro Jaya. Hanya saja, secara tertutup pejabat utama Polda Metro Jaya telah meminta maaf ke Muas.
“Waktu itu memang ada permohonan maaf biasa dari Pak Wakapolda dan Pak Kabid Humas (Polda Metro Jaya). Tapi kita berharap itu resmi, dan disampaikan juga ke Pak Jusuf Kalla,” ujar Muas.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Muas juga ditelepon JK. Menurut Muas, JK memerintahkan dirinya ke Polda Metro Jaya untuk mengurus relawan yang diamankan sejak 02.00 WIB, Kamis (26/9).
JK saat itu, kata Muas, ingin masalah itu selesai hari itu juga. Bahkan seluruh relawan dan ambulans harus dipulangkan pada waktu itu.
“Pak JK tidak ingin turun langsung karena masih di Amerika ikut sidang PBB. Ia pun memerintahkan saya, ia minta hari itu masalahnya selesai,” ujar Muas.
Polda Metro Jaya telah meralat unggahan di twitter @TMCPoldaMetroJaya dengan menyebut tidak ada batu yang ada di lima ambulans milik PMI dan Dinkes Pemprov DKI yang sempat diamankan. Seluruh relawan medis dan ambulans pun dipulangkan.
ADVERTISEMENT
“Kita akan menyerahkan mobil ambulans kepada PMI dan Dinkes DKI. Kita serahkan dengan perangkat dengan krunya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (26/9).
Meski telah menyelesaikan kesalahpahaman tersebut, Argo berharap, relawan medik dari PMI bersedia bila dimintai keterangan sebagai saksi.
“Tapi nanti kalau mau dimintai keterangan sebagai saksi, sudah siap. Jangan sampai diviralkan yang tidak pas, juga miring, kita dipecah. Kita tetap satu, bergandengan tangan,” ujar Argo.