Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
'Poco-poco' PDIP: 2 Kali Batal Usung Anies, Singgung Mulyono
30 Agustus 2024 11:36 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
PDIP seperti bintang di Pilkada 2024. Langkah memilih calon untuk maju di Pilgub dinanti sampai detik-detik akhir pendaftaran pada Kamis pukul 23.59.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya ada 2 daerah yang membuat PDIP seperti sedang 'poco-poco'. Pilgub Jakarta dan Jabar. Poco-poco ini juga kerap dipakai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menunjukkan perubahan kebijakan yang kerap dilakukan pemerintah.
PDIP punya angin segar untuk bisa berlaga di berbagai Pilkada setelah putusan MK dipakai sebagai dasar PKPU Pilkada. Termasuk di Jakarta dan Jawa Barat.
Setelah PKPU tentang Pilkada, semua mata tertuju pada Anies Baswedan. Anies sama dengan PDIP jadi punya kans berlaga di medan laga Pilgub Jakarta.
Namanya begitu santer dibahas di DPP PDIP pada Selasa, 27 Agustus 2024. Fotonya sudah tersebar pakai kemeja merah, berfoto dengan kader PDIP yang digadang jadi cawagub Anies: Rano Karno.
Nyatanya, Megawati lebih memilik kader banteng. Sekretaris Kabinet Presiden Jokowi, Pramono Anung ditugaskan maju jadi Cagub Jakarta. Pendampingnya: Rano Karno. Mereka daftar ke KPU Jakarta Rabu, 28 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Anies sudah tak punya asa lagi maju di Jakarta karena tak punya kendaraan lagi untuk maju. Mayoritas partai sudah mendukung Ridwan Kamil-Suswono.
Namun, PDIP masih punya pekerjaan rumah. Menentukan cagub-cawagub di Pilgub Jabar.
Anies mendadak mencuat lagi namanya sebagai calon yang dijagokan untuk melawan calon lainnya yang sudah mendaftar lebih dulu. Saat itu, calon yang sudah mendaftar, yakni Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie.
Kamis, 29 Agustus 2024 siang, nama Anies semakin santer. Kode lalu dilontarkan Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono. Dia sebut calon PDIP bisa saja dari non kader.
PDIP belum juga menentukan pilihan sampai injury time waktu pendaftaran. Bahkan, PKB lebih dulu datang ke KPU Jabar untuk mendaftarkan Acep Dadang Ruhiyat-Gitalis untuk maju di Pilgub Jabar.
Kabar dari Anies akhirnya muncul. Lewat jubirnya, Anies menegaskan tidak maju di Pilgub Jabar.
ADVERTISEMENT
“Anies tidak maju di Jawa Barat,” kata Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Sahrin Hamid, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (29/8) malam.
“Dan kita tahu bahwa kalau di Jakarta memang banyak aspirasi warga masyarakat yang meminta Mas Anies untuk maju di Pilkada Jakarta. Dan itu juga ter-refleksi dalam keputusan partai di tingkat wilayah, maupun di tingkat daerah yang meminta Mas Anies untuk maju di Pilkada Jakarta. Dan kita tahu itu juga sudah beberapa keputusan partai di tingkat pusat,” papar Sahrin.
“Namun memang Jawa Barat itu tidak ada secara khusus permintaan dari warga masyarakat maupun aspirasi dari partai politik di tingkat daerah maupun di tingkat wilayah (Jabar),” tambahnya.
PDIP akhirnya menentukan pilihan. Mereka mengusung Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan presenter Ronal Suryapraja untuk maju di Pilgub Jabar.
ADVERTISEMENT
Singgung Mulyono
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, bicara terkait batalnya Anies Baswedan maju sebagai calon gubernur Jawa Barat di Pilkada Jabar 2024.
Ono mengeklaim, batalnya Anies maju karena ada pihak yang tidak ingin dia maju. Dia menyebut pihak tersebut adalah Mulyono dan geng.
"Ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jawa Barat," kata Ono di KPUD Jabar, Jumat (30/8).
"Siapa?" tanya wartawan.
"Mulyono dan geng," jawab Ono.
Pengalaman dan Muda
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya memilih Jeje yang juga seorang Bupati Pangandaran karena menilai kawasan itu sebagai daerah wisata. Mereka yakin pengaruh wisata dapat menjadi daya tarik masyarakat Jawa Barat.
"Meskipun Pangandaran itu nampak dari jumlah penduduknya itu dibandingkan dengan daerah lain relatif kecil, tetapi pengaruhnya sebagai pusat wisata, sehingga Pak Jeje banyak dikenal," ujar Hasto kepada wartawan di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (30/8) dini hari.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya kita cari sosok muda yang punya spirit kemampuan komunikasi yang baik, tetapi mampu menjelaskan masalah-masalah rakyat dengan ringan. Sehingga akhirnya dipilihlah Bung Ronal untuk mendampingi Pak Jeje," ucap Hasto.