Poin-poin Utama Gencatan Senjata Gaza

15 Januari 2025 12:19 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul saat bangunan-bangunan yang hancur di Beit Hanoun di Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Israel selatan, Selasa (7/1/2025). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul saat bangunan-bangunan yang hancur di Beit Hanoun di Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Israel selatan, Selasa (7/1/2025). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
ADVERTISEMENT
Mediator krisis Gaza, Qatar, mengirimkan proposal gencatan senjata ke Israel dan Hamas. Jika terwujud maka perang Gaza selama 15 bulan akan berakhir.
ADVERTISEMENT
Baik pihak mediator maupun Israel dan Hamas sepakat menyebut negosiasi berada di tahap akhir. Perundingan gencatan senjata digelar di ibu kota Qatar, Doha, sejak awal pekan ini.
Dalam rancangan gencatan senjata ada poin yang harus dijalankan oleh Israel maupun Hamas. Kedua belah pihak mengatakan belum ada kesepakatan yang tercapai sampai saat ini.
Dikutip dari Reuters, berikut poin-poin yang utama dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza:

Pemulangan Sandera

Para pejuang Hamas dan sandera yang dibebaskan dari Gaza berpelukan pada hari keenam gencatan senjata, Rabu (29/11/2023) (dok Brigade Al-Qassam) Foto: admin
Pada tahap pertama, 33 sandera akan dibebaskan oleh Hamas. Mereka termasuk anak-anak, wanita termasuk tentara wanita, pria berusia di atas 50 tahun, yang terluka dan sakit.
Israel yakin sebagian besar masih hidup. Keyakinan Israel belum dikonfirmasi Hamas.
Tahap pertama akan berlangsung selama beberapa minggu. Israel belum mengungkap durasi fase satu ini. Adapun pihak Palestina mengatakan akan berlangsung selama 60 hari setelah kesepakatan terjalin.
ADVERTISEMENT
Jika berjalan sesuai rencana, pada hari ke-16 sejak kesepakatan mulai berlaku, negosiasi akan dimulai pada tahap kedua. Tujuannya adalah mengamankan pengembalian sandera yang masih hidup yang terdiri dari tentara pria dan pria sipil yang lebih muda dan pengembalian jenazah sandera.
Sebagai imbalan atas para sandera Hamas, Israel akan membebaskan sejumlah besar tahanan Palestina, termasuk beberapa yang menjalani hukuman panjang karena serangan mematikan. Belum ada jumlah pasti berapa yang akan dipulangkan. Israel menyebut mencapai ratusan, sedangkan Palestina berharap akan lebih dari 1.000 orang.
Ke mana para tahanan Palestina akan dikirim pulang belum disetujui, tetapi siapa pun yang dihukum karena pembunuhan atau serangan mematikan tidak akan dibebaskan ke Tepi Barat.
Siapa pun yang ikut serta dalam serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel tidak akan dibebaskan.
ADVERTISEMENT

Penarikan Pasukan Israel

Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 21 Januari 2024. Foto: Israel Defense Forces/Reuters
Israel tidak akan sepenuhnya menarik pasukannya dari Gaza sampai semua sandera dikembalikan. Akan ada penarikan bertahap, dengan pasukan Israel tetap berada di perimeter perbatasan untuk mempertahankan kota dan desa perbatasan Israel.
Akan ada pengaturan keamanan di koridor Philadelphi yang berbatasan dengan Mesir, di sepanjang tepi selatan Gaza. Israel akan menarik diri dari beberapa bagiannya setelah beberapa hari pertama kesepakatan.
Penduduk Gaza Utara yang tidak bersenjata akan diizinkan kembali, dengan mekanisme untuk memastikan tidak ada senjata. Pasukan Israel akan mundur dari koridor Netzarim di Gaza tengah.
Perlintasan Rafah antara Mesir dan Gaza akan mulai berfungsi secara bertahap, memungkinkan orang-orang yang sakit dan kasus kemanusiaan keluar dari daerah kantong itu untuk berobat.
ADVERTISEMENT

Peningkatan Bantuan

Bantuan kemanusiaan dijatuhkan oleh Angkatan Udara Kerajaan Yordania di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan (4/6/2024). Foto: EYAD BABA/AFP
Akan ada peningkatan bantuan kemanusiaan yang signifikan ke Jalur Gaza, di mana badan-badan internasional.
Israel mengizinkan bantuan masuk ke Gaza tetapi ada perselisihan mengenai jumlah yang diizinkan masuk serta jumlah yang sampai ke warga setempat.

Pemerintahan Gaza

Asap mengepul di Gaza, akibat serangan udara Israel sebelum dimulainya gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, seperti yang terlihat dari Israel selatan, Jumat (24/11/2023). Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS
Siapa yang akan memimpin Gaza setelah perang adalah salah satu hal yang tidak diketahui dalam negosiasi tersebut.
Israel mengatakan tidak akan mengakhiri perang dengan membiarkan Hamas berkuasa di Gaza. Israel juga menolak pemerintahan Gaza dikuasai Otoritas Palestina, badan yang didukung Barat yang dibentuk berdasarkan perjanjian damai sementara Oslo tiga dekade lalu. Kelompok ini menguasai Tepi Barat.
Masyarakat internasional telah menyatakan bahwa Gaza harus dipimpin oleh warga Palestina.
Telah ada diskusi antara Israel, Uni Emirat Arab, dan AS mengenai pemerintahan sementara yang akan memimpin Gaza.
ADVERTISEMENT