Polantas Ngaku Tak Lihat Sopir Ambulans Dipukuli Istri Pemotor di Jaktim

23 November 2023 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemukulan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemukulan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kanit Reskrim Polsek Matraman, Iptu Mochamad Zen, mengungkapkan hasil pemeriksaan polisi lalu lintas (Polantas) yang berada di dekat pemotor dan istrinya saat pemukulan sopir ambulans di Bypass Rawamangun, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Zen mengatakan, Polantas itu mengaku tidak melihat pergerakan perempuan yang tiba-tiba memukul petugas ambulans.
"Sudah (polantas diperiksa). Jadi waktu ketika si ibu-ibu itu kan di belakangnya dia. Jadi dia enggak tahu, langsung kan tiba-tiba spontan itu. Dia jadi enggak sempat menahan karena dia enggak lihat. Gerakannya si ibu-ibu itu," jelas Zen saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (23/11).
Kendati demikian, dari video dashcam mobil ambulans, terlihat bahwa petugas polisi tersebut persis berada di depan korban dan pelaku pemukulan.
Dia tak beraksi saat suaminya, anggota TNI, menunjukkan gestur menantang kepada petugas ambulans yang dipukul.
Sempat Adu Mulut Sebelum Pemukulan
Peristiwa sendiri terjadi usai petugas ambulans mengklakson seorang anggota TNI dan istrinya yang menyalip mobil di jalur cepat.
ADVERTISEMENT
Tak terima diklakson, mereka akhirnya cekcok di jalanan. Sampai pada akhirnya kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan di pos polantas yang ada di dekat Exit Tol Rawamangun, Jakarta Timur.
"Di jalur busway, tapi akhirnya minggir baru dia muter balik ke pos Polantas itu karena dia mau debat," jelas Zen.
"Akhirnya cekcoknya 2 kali. Di situ. Waktu dia macet cekcok terus menepi cekcok lagi. Gitu," sambung Zen.
Untuk diketahui peristiwa itu terjadi pada Senin (20/11) siang. Korban membuat laporan polisi atas pemukulannya pada Selasa (21/11) dini harinya.
Pihak Pomdam Jaya pun membenarkan pengakuan anggota TNI yang bertindak arogan di depan petugas ambulans.
"Ok (benar anggota TNI), sudah diproses," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar.
ADVERTISEMENT