Polda Aceh: Pasien RSJ Diduga Asep yang Hilang Saat Tsunami Punya Jiwa Brimob

19 Maret 2021 17:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi bernama Asep yang dinyatakan hilang dalam peristiwa tsunami Aceh 24 Desember 2004 ditemukan di rumah sakit jiwa . Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi bernama Asep yang dinyatakan hilang dalam peristiwa tsunami Aceh 24 Desember 2004 ditemukan di rumah sakit jiwa . Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Anggota keluarga meyakini pasien RSJ Banda Aceh bernama Zainal Abidin adalah Asep, anggota Brimob Resimen I Kedung Halang asal Bogor yang hilang saat tsunami 17 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Hal sama juga dirasakan teman-teman Asep dari kesatuannya saat mendatangi RSJ. Kendati demikian, Polda Aceh masih menunggu hasil DNA dan tes sidik jari untuk memastikannya.
Kabid Humas Polda Aceh, Winardy, mengatakan pasien yang diduga Asep tersebut memang tidak mengenali temannya saat berkunjung ke rumah sakit. Namun ia diyakini masih memiliki jiwa Brimob.
“Begitu letingnya (temannya) menyanyikan lagu-lagu Brimob, dia sudah sikap sempurna seolah-olah dia ingin nyanyi, tapi dia tidak bisa nyanyi. Dia cuma hanya hmm…hmm…hmm... berusaha mengikuti apa yang dinyanyikan oleh letingnya itu saat pertemuan di RSJ,”cerita Winardy kepada awak media di Banda Aceh Jumat (19/3).
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Menurut Winardy, jiwa seorang anggota kepolisian masih terlihat pada Asep. Bahkan, berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan oleh adiknya di Lampung, 80 persen ada pada diri Asep.
ADVERTISEMENT
“Jadi, jiwa-jiwa dia sebagai aparat kepolisian itu memang masih ada. Tapi kita tidak mau berspekulasi karena kita masih menunggu hasil tes DNA bersangkutan,” kata Winardy.
Winardy mengatakan, pasien yang diduga Asep ini awalnya dibawa Kepala Desa Fajar, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, yang kini telah meninggal dunia. Melihat kondisi psikologisnya yang terganggu, Kepala Desa saat itu dibantu pihak puskesmas membawanya ke RSJ di Banda Aceh.
“Karena di sana (Sampoiniet, Aceh Jaya) dia tidak memiliki saudara makanya dibawa oleh kepala desa,” tutur Winardy.
Setelah menjalani perawatan, pihak RSJ sempat berusaha mengembalikan pasien ini ke Desa Fajar. Namun, dikarenakan ia bukan warga desa setempat, disarankan untuk tetap dirawat dan diobati di RSJ.
“Kita juga tidak mengetahui latar belakang Asep bisa tiba di Aceh Jaya. Kita tidak melihat di mana, cuma mengharapkan proses akhirnya nanti. Kalau itu memang benar Asep, maka kita sama-sama bersyukur bahwa Allah masih memberikan kesempatan bagi Asep dan keluarganya. Asep yang selama ini dinyatakan hilang dan meninggal, ternyata atas kuasa Allah dia masih ada,” pungkas Winardy.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: