Polda Bali Periksa 26 Saksi Usut Kematian Eks Bupati Jembrana

12 September 2024 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana prosesi kremasi jenazah Mantan Bupati Kabupaten Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64) di Krematorium Kerta Semadi di Mumbul, Kamis (15/8/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana prosesi kremasi jenazah Mantan Bupati Kabupaten Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64) di Krematorium Kerta Semadi di Mumbul, Kamis (15/8/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Bali sudah memeriksa 26 saksi dalam kasus kematian Mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64). Polisi masih menyelidiki kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Begitu menerima laporan (penemuan mayat eks bupati jembrana dan istri) pihak kepolisian langsung melakukan pemeriksaan di TKP dan sudah melakukan pemeriksaan terhadap 26 saksi," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Kamis (12/9).
Para saksi ini terdiri dari orang yang sempat bertemu kedua almarhum sebelum tewas, orang yang menemukan mayat pertama kali, warga di sekitar lokasi kejadian dan lain sebagainya. Polisi juga sedang menyelidiki rekaman CCTV di sekitar lokasi.
"Termasuk yang terakhir ketemu sama kedua almarhum, orang sekitar, orang yang pertama kali menemukan. Intinya menyelidiki mengapa sampai meninggal tidak wajar," sambungnya.
Seperti diketahui, Ida Bagus Ardana diduga tewas disebabkan kekerasan benda tumpul. Sedangkan, istrinya Sri Wulan Trisna (64) dibekap.
ADVERTISEMENT
Hal ini berdasarkan hasil otopsi tubuh Ida Bagus Ardana yang ditemukan dalam kondisi membusuk dan mengalami luka lecet serta memar pada dada kanan. Luka lecet ini berasal dari tekanan dan kekerasan benda tumpul.
Kekerasan benda tumpul tersebut mengakibatkan tulang iga ruas ketiga, keempat dan kelima pada dada patah. Otopsi juga menunjukkan adanya luka memar pada bagian tengah dan bawah paru.
Sementara itu, hasil otopsi terhadap Sri Wulan Trisna ditemukan tubuhnya dalam keadaan membusuk dan luka-luka memar pada hidung dan bibir. Luka ini berasal dari benda tumpul.
Hasil otopsi menunjukkan Sri Wulan Trisna meninggal mati lemas akibat benda tumpul tersebut. Menurut Jansen, luka memar pada hidung dan bibir yang berasal dari benda tumpul ini mirip dengan pola tindak pidana pembekapan.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan pola lukanya sesuai dengan luka memar pada peristiwa pembekapan. Jadi disimpulkan terhadap jenazah perempuan diduga penyebab kematian adalah karena mati lemas kekerasan benda tumpul pada dada tersendiri yang dapat menyebabkan kematian," katanya.
Penemuan mayat kedua lansia ini bermula dari laporan warga dan menantu Ida Bagus Ardana ke Kepala Lingkungan Karya Darma Putu Gede Igar Bramandika, Kamis (8/8) pukul 18.35 WITA.
Menantu Ida Bagus Ardana mendapati rumah dalam keadaan tertutup dan bau menyengat. Mereka kemudian menghubungi babinsa membuka paksa rumah dan mencari keberadaan kedua lansia itu.
Ida Bagus Ardana ditemukan tergeletak di dekat pintu dapur, sedangkan Sri Wulan Trisna telentang di tempat tidur.