Polda Bali soal Gudang Elpiji Terbakar: Ada Izin Usaha Sebagai Penyalur

10 Juni 2024 16:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Bali, Rabu (3/4/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Bali, Rabu (3/4/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Pihak Pertamina dan Polda Bali beda pernyataan mengenai izin usaha penyaluran atau pendistribusian gudang elpiji di Bali yang terbakar.
ADVERTISEMENT
Pertamina Patra Niaga wilayah Bali menyebut gudang tersebut sebagai tempat pengoplosan. Gudang itu bukan merupakan agen atau pangkalan elpiji milik Pertamina.
"Diduga tempat tersebut merupakan tempat praktik pengoplosan dengan didapati tabung 3 kg, 12 kg, dan 50 kg di TKP," kata Area Manager Comm, Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Minggu (9/6).
Di sisi lain, Polda Bali menyatakan, gudang itu memiliki izin usaha pendistribusian atau penyaluran elpiji.
"Masih didalami penyebab kebakaran. Info Kasatreskrim bahwa izin usaha sebagai penyalur/pendistribusian gas, ada," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan saat dihubungi, Senin (10/6).
Saat dikonfirmasi mengenai pernyataan Pertamina tentang status gudang itu bukan merupakan agen atau pangkalan elpiji milik Pertamina, Jansen mengaku bakal memeriksa lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Sabar ya masih berproses lidik, kalau sampai tidak benar, kan kasihan orang sudah mengalami musibah dituduh pula melakukan sesuatu yang tidak dia lakukan," katanya.
"Jadi dugaan pengoplosan harus bisa didukung bukti. Sekarang kita pastikan korban-korban yang diakibatkan musibah terlayani pengobatannya dengan baik," sambungnya.
Sementara itu, warga setempat bernama Panji Sani Darusman (34) mengaku tidak mengetahui secara mendalam isi dan aktivitas yang terjadi di dalam gudang itu. Hal ini karena gudang itu lebih sering dalam tertutup.
Dari pengamatannya, pintu gudang terbuka saat truk dan pikap tabung gas elpiji keluar masuk. Dalam sehari, kurang lebih sepuluh kendaraan keluar masuk gudang.
"Yang saya tahu, tiap hari itu truk, pikap, mondar-mandir masuk bawa gas, keluar bawa gas, karena emang saya enggak pernah liat pintu (gerbangnya) terbuka. Selalu tertutup dan terkunci dari luar," kata dia kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Panji menduga gudang elpiji tersebut sudah beroperasi kurang lebih lima tahun. Namun, dia tidak pernah diperkenankan membeli gas di gudang itu.
"Kemarin lagi langka-langkanya gas pun, lagi saya sempat nanya bisa enggak saya beli, [dijawab] enggak ada, Pak, enggak bisa," katanya.
Diberitakan sebelumnya, gudang gas elpiji itu terletak di Jalan Kargo Taman I No. 89, Banjar Uma Sari, Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali, Minggu (9/6) pukul 06.30 WITA.
Dalam peristiwa ini, 18 orang dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Adapun data identitas para korban tersebut yakni, Wiri Sumardi, (35), Ahmad Tamyis Mujaki (25), Danu Sembara (31), dan Suherminadi, (47). Keempatnya dirawat di RSUD Mangusada Badung.
Sebanyak 8 orang dirawat di RSUP Prof Ngurah (Sanglah) Denpasar, yakni Eko budi Santoso, Robiaprianus Amput, Ernus, Yolla Aldy, Mohamad Sofyan, Yudis aldyanto, Purwanto, dan Didik suryanto.
ADVERTISEMENT
Yoga Wahyu Pratama, (24), M. Umar Effendi (34), dan Edi, (34), dirawat RS Surya Husada Ubung Kaja, Denpasar.
Selanjutnya, satu orang korban bernama Katiran dirawat di RSUD Wangaya. Sementara, dua orang lainnya bernama Yudi dan Diki dirawat di RS Bali Med Denpasar.