Polda Jabar Periksa 2 Pasien Lain yang Jadi Korban Perkosaan Dokter Priguna

11 April 2025 13:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Priguna Anugerah Pratama dokter PPDS di RSHS Bandung tersangka pemerkosaan anak perempuan pasien, dihadirkan saat konferensi pers di Polda Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Priguna Anugerah Pratama dokter PPDS di RSHS Bandung tersangka pemerkosaan anak perempuan pasien, dihadirkan saat konferensi pers di Polda Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Jawa Barat (Jabar) telah memeriksa dua korban lain di kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan dokter Priguna Anugerah Pratama (31).
ADVERTISEMENT
Priguna merupakan dokter residen di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dia telah diberhentikan dari program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Unpad akibat perbuatannya. Izin praktik dokter juga sudah dicabut.
Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengungkap, dua korban lain yang diperiksa adalah pasien yang menjalani pengobatan di RSHS. Mereka berusia 21 dan 31 tahun.
"Dua korban lagi sudah dilakukan pemeriksaan kemarin, jadi benar bahwa 2 orang ini juga sudah mendapatkan perlakuan yang sama dari tersangka, dengan modus yang sama," kata Surawan kepada wartawan, Jumat (11/40).
Surawan mengatakan kejadian itu dilakukan dengan modus dan lokasi yang sama. Hanya saja waktunya berbeda.
"Modus sama, tempat sama, hanya waktu berbeda, 10 Maret dan 16 Maret," ucap Surawan.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang satu berdalih mau analisa anestesi, yang kedua akan dilakukan uji alergi obat bius. Kemudian korban dibawa ke tempat yang sama," imbuhnya.
RSUP Hasan Sadikin, Bandung, Rabu (9/4). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Sehingga total korban dokter Priguna sejauh ini berjumlah 3 orang, yakni 2 pasien dan satu lagi adalah anak dari keluarga pasien, berusia 21 tahun. Tersangka membius korban hingga tak sadar diri sebelum melakukan tindakan bejatnya pada 23 Maret 2025 di lantai 7 RSHS yang merupakan ruangan baru sehingga masih kosong dan belum digunakan.
"Ini merupakan insiden ya. Jadi ini ruangan belum digunakan sehingga RS juga mungkin akan melakukan evaluasi terhadap pengawasan terutama kepada dokter residen. Itu nanti akan kerja sama juga dengan kita terkait pengawasan residen," katanya.
ADVERTISEMENT