Polda Jabar soal Demo GMBI: Polisi Bekerja Bukan karena Tekanan Ormas

27 Januari 2022 20:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pers rilis kasus anggota GMBI yang ditangkap usai lakukan tindakan anarkis di Mapolda Jabar pada Kamis (27/1).  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pers rilis kasus anggota GMBI yang ditangkap usai lakukan tindakan anarkis di Mapolda Jabar pada Kamis (27/1). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Massa LSM GMBI menggelar demonstrasi di depan gedung Polda Jabar, Bandung, pada Kamis (27/1) petang.
ADVERTISEMENT
Mereka menggelar demo minta Polda Jabar mengusut tuntas kasus dugaan pengeroyokan antar-ormas di Karawang yang menewaskan seorang anggota GMBI pada November 2021.
Demonstrasi itu berbuntut ricuh. Pagar Polda Jabar dirusak. Massa berusaha merangsek masuk ke dalam halaman Polda Jabar. Polisi kemudian mengamankan 725 anggota GMBI.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan tuntutan yang disuarakan LSM GMBI itu sudah dilakukan. Menurut dia, proses penanganan kasus pengeroyokan di Karawang pada November tahun lalu sudah diusut.
"Kasus tersebut sudah ditangani serta dikirim berkasnya ke JPU (Jaksa Penuntut Umum). Dan sudah tahap kedua. Pengiriman tersangka dan barang bukti sudah dikirim," kata Ibrahim di kantornya, Kamis (27/1).
Ibrahim tak menyebut siapa tersangka dalam kasus itu. Dia juga tak menyebut afiliasi ormas mana tersangka dalam kasus yang sempat menghebohkan Karawang pada November 2021 itu.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Ibrahim mengatakan institusinya serius menangani kasus itu dan juga kasus lainnya. Prinsipnya, kata dia, adalah profesionalitas.
"Ditegaskan Polda serius menangani kasus tersebut dan kasus-kasus lainnya secara hati-hati dan profesional, maksudnya di sini Polda bekerja bukan karena adanya tekanan dari seseorang mau pun kelompok ormas," ujar Ibrahim.
"Khususnya apabila dalam penegakan hukum tidak boleh ada intervensi sehingga tindakan yang dilakukan Polri ini adalah untuk menjaga kewibawaan kepolisian republik Indonesia sebagai institusi negara," lanjut dia.