Polda Jateng Cari Kapal Namse Bangdzhod yang Hilang Sejak Januari

29 Maret 2019 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Namse Bangdzod yang hilang di Teluk Jakarta. Foto: Dok. marinetraffic
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Namse Bangdzod yang hilang di Teluk Jakarta. Foto: Dok. marinetraffic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Jateng masih melakukan pencarian kapal tanker pengangkut Crude Palm Oil (CPO) yang hilang sejak Januari 2019 lalu. Pencarian fokus kepada rute yang seharusnya dilewati kapal tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur Polisi Air dan Udara Polda Jateng Komisaris Besar Risnanto menjelaskan pencarian hari ini dipimpin langsung olehnya, menggunakan helikopter jenis Belt milik Polri. Meski begitu, pencarian sudah lebih dulu dilakukan dengan kapal Dit Pol Air sejak beberapa hari lalu.
"Ini kita sisir area perairan Sarang Kabupaten Rembang. Perairan ini akses jalur kapal dari Jakarta-Surabaya," kata Risnanto saat dihubungi, Jumat (29/3).
Risnanto mengatakan, pihaknya menerima data kapal MT Namze Bangdzhod itu membawa 12 Anak Buah Kapal (ABK). Kapal tersebut merupakan milik PT Mahesi Agri Karya mengangkut 1750 ton CPO.
Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Jateng masih melakukan pencarian kapal tanker pengangkut Crude Palm Oil (CPO) yang hilang sejak Januari 2019 lalu. Foto: Dok. Istimewa
Informasi yang diterima, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Bagendang, Sampit, Kalimantan Tengah, pada 27 Desember 2018. Sesuai jadwal, seharusnya kapal itu tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada 30 Desember 2018. Namun keberadaannya tidak diketahui hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Sudah 3 bulan lebih, kapal dan seluruh ABK-nya belum diketahui. Makanya ini kami mencoba memastikan apakah kapal itu mengalami kecelakaan atau terdampar di perairan Jawa Tengah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapal Tanker Namze Bangdzhod hilang kontak setelah berlayar sejak 28 Desember 2018 lalu. Kasie Ops Kantor SAR DKI Jakarta Made Oka menjelaskan, berdasarkan data marine traffic di Teluk Jakarta, kapal tersebut sempat terlihat di radius 50 nautical mille.
Di dalam kapal tersebut, ada 12 orang yang juga belum ditemukan yaitu Nahkoda Muhammad Asdar Wijaya, dengan anak buah kapal sebanyak 11 orang, yaitu Yanuardin Mendrofa dan Husni Mubarak sebagai mualim, Andi Tasyriq sebagai KKM, Satria Idam Sulistio dan Bambang Mulyono sebagai masinis, Agustinus Piter, Asrun Suriansa dan Dahar sebagai juru mudi, serta Wardani, Ardiyanto dan Dwi Wahyu Sabtono sebagai juru minyak.
ADVERTISEMENT