Polda Jateng Periksa 10 Teman Dokter Aulia dan Terima Bukti Invoice Pemesanan

10 September 2024 16:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Aulia Risma Lestari. Foto: Dok. Undip
zoom-in-whitePerbesar
dr. Aulia Risma Lestari. Foto: Dok. Undip
ADVERTISEMENT
Polda Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan terhadap kematian dr Aulia Risma. Terbaru, polisi sudah memeriksa 17 saksi mulai dari teman korban, keluarga dan orang orang dari Kemenkes dan Kemendikbud Ristek.
ADVERTISEMENT
"Sudah pemeriksaan 17 saksi terdiri dari orang tua, kemudian tante, inspektorat, kemudian Irjen Kemenkes, Irjen Kemendikbudristek dan beberapa teman-teman dari satu angkatannya ada 10 orang," ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Selasa (10/9).
Ia mengatakan, pemeriksaan ini berkaitan dengan materi pengaduan yang dilayangkan oleh keluarga korban. Termasuk tentang perundungan, dan pemerasan.
"Ini sedang kita lakukan klarifikasi, sinkronisasi data kemudian keterangan dari saksi maupun fakta di lapangan. Sehingga dengan harapan data informasi itu bisa menjadi bukti untuk proses penyelidikan lebih lanjut," jelas dia.
Ia juga menyebut ada sejumlah barang bukti yang dilampirkan oleh keluarga korban salah satunya nota pemesanan yang dilakukan oleh korban. Namun, terkait nominal pemerasannya, Artanto masih belum bisa mengungkap.
ADVERTISEMENT
"Ada nominalnya tapi tidak saya sampaikan. Saat ini data-data yang diberikan oleh ibunda almarhumah seperti dokumen perkuliahan almarhum, screenshot percakapan di WA, invoice pemesanan dan lain-lain. (Apakah sampai ratusan) ya adalah, nanti penyidik yang akan menyampaikan," ungkap Artanto.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Terkait kemungkinan apakah Dekan FK atau Kaprodi Anastesi akan juga dilakukan pemeriksaan, Artanto mengatakan itu bisa dilakukan jika memang diperlukan.
"Nanti, kita masih melakukan pemeriksaan ke teman-temannya dulu. Nanti dinamikanya seperti apa, penyidik akan menentukan siapa yang harus dilakukan pemeriksaan selanjutnya, nanti penyidik yang menentukan," kata Artanto.
Untuk diketahui, Aulia merupakan dokter RSUD Kardinah tegal yang juga mahasiswa PPDS program studi anestesi Universitas Diponegoro. Ia ditemukan meninggal dunia pada Senin (12/8) di kamar kosnya.
ADVERTISEMENT
Kemenkes kemudian menghentikan PPDS program studi anestesi di RSUP Dr Kariadi Semarang tempat korban menempuh pendidikan spesialis karena ada dugaan perundungan.
Namun, UNDIP sudah membantah soal isu perundungan yang diduga dialami dokter Risma.
Namun, pihak keluarga dokter Aulia Risma akhirnya mempolisikan sejumlah senior korban ke Polda Jawa Tengah pada Rabu (4/9) kemarin.
Mereka dilaporkan terkait pemerasan, pengancaman hingga intimidasi terhadap korban. Pihak keluarga membawa bukti chat, hingga rekening korban.
Pelaporan itu langsung dilakukan oleh ibunda korban Nuzmatun Malinah, adik kandung korban Nadia dan pengacara mereka.