Polda Jateng Turunkan Tim, Investigasi Pencemaran Sungai Bengawan Solo

28 November 2019 12:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sungai Bengawan Solo. Foto: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Sungai Bengawan Solo. Foto: Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sungai Bengawan Solo masih tercemar. Bahkan dalam sejumlah unggahan di media sosial, tampak aliran sungai tersebut berwarna hitam pekat dan disebut berbau tak sedap.
ADVERTISEMENT
Menanggapi ini, Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza mengatakan hari ini juga akan menurunkan tim melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).
"Kita akan periksa nanti ya, kita akan tugaskan Krimsus nanti ke sana. Dipimpin langsung pak Direktur, hari ini langsung saya tugaskan ke sana," ujar Rycko usai acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia bersama Djarum Trees For Life di Mapolda Jateng, Kamis (28/11).
Lebih lanjut, Rycko mengaku sebelumnya menerima laporan adanya limbah berbau di wilayah Solo. Namun, dirinya baru mengetahui soal Bengawan Solo yang tercemar.
"Kemarin kan kita dapat laporannya limbah bau yang di wilayah Solo, yang ini baru tahu," katanya.
Meski begitu, Rycko belum menjelaskan nantinya hasil pemeriksaan oleh timnya akan digunakan untuk penindakan atau rekomendasi ke Pemerintah daerah maupun Pemprov.
ADVERTISEMENT
Kondisi aliran Sungai Bengawan Solo selama dua bulan terakhir memprihatinkan. Alirannya berwarna hitam pekat, berbau, dan berbusa.
Dari pemetaan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pemprov Jateng, diketahui sepanjang Sungai Bengawan Solo itu tercemar limbah ciu, industri batik, hingga ternak babi.
Sebelumnya, dalam kesempatan di Jakarta, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan akan memanggil perusahaan-perusahaan dan para pihak yang diduga menghasilkan limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo.