Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polda Jatim Beri Trauma Healing ke Korban Gempa di Pulau Sapudi Madura
15 Oktober 2018 13:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Warga korban gempa Situbondo di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, terus mendapatkan pendampingan psikologis sekaligus trauma healing dari sejumlah petugas psikolog. Pasalnya, tak sedikit warga, khususnya anak-anak, masih trauma akibat gempa.
ADVERTISEMENT
Wakapolda Jatim Brigjen Muhammad Iqbal menjelaskan, pihaknya telah menempatkan sejumlah psikolog dari Polda Jawa Timur yang memberikan pendampingan psikologis pertama atau psychological first aid.
"Sudah kami terjunkan ada sepuluh (psikolog) anggota kami yang ahli di bidangnya," ujar Iqbal saat dihubungi kumparan, Senin (15/10).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam satu pekan. Setiap harinya pendampingan berlangsung mulai pukul 07.30 WIB hingga selesai. Menurut Iqbal, anggota psikolog ini akan berkoordinasi bersama tim kesehatan dan relawan bencana setempat.
Mereka diminta untuk mengobservasi trauma dan pendekatan kepada anak-anak guna memberi terapi bermain dan edukasi. Selain itu, mereka juga membimbing kaum ibu-ibu dengan psikoedukasi hingga konseling individual pada korban yang mengalami stres pascagempa.
"Mereka akan observasi secara umum. Mereka nantinya akan mengidentifikasi masalah psikis para korban. Sejumlah terapi bermain juga diberikan pada anak-anak korban gempa," ujar Iqbal.
ADVERTISEMENT
Iqbal berharap kondisi psikis korban dapat kembali pulih pascagempa. Sehingga warga bisa bangun kembali untuk menjalani kehidupan setelah pemulihan bencana. "Semoga treatment ini banyak membantu memperkuat pikiran dan spiritual mereka agar tidak terpuruk," tandasnya.
Akibat gempa 6,3 magnitudo yang mengguncang Situbondo, Jawa Timur, Kamis (11/10), sebanyak 498 bangunan di Pulau Sapudi rusak. Gempa ini juga mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, 34 mengalami luka-luka, dan 1 orang mengalami patah tulang.