Polda Jatim Mediasi Habib Umar Assegaf dan Petugas PSBB, Minta Saling Memaafkan

22 Mei 2020 20:30 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Viral Video Abdullah Assegaf lawan petugas PSBB Surabaya Raya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Viral Video Abdullah Assegaf lawan petugas PSBB Surabaya Raya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polda Jatim tengah memediasi Habib Umar Abdullah Assegaf dengan petugas PSBB yang melaporkannya ke polisi. Diketahui Habib Umar dilaporkan ke Polda Jatim oleh petugas gabungan PSBB Surabaya Raya yang bertugas di check point Exit Tol Satelit.
ADVERTISEMENT
Laporan itu dibuat setelah Habib Umar melawan petugas ketika mobil Toyota Camry bernopol N 1 B, diminta putar balik di check point Exit Tol Surabaya pada Rabu, (20/5). Padahal saat itu Habib Umar melanggar PSBB karena penumpang dalam mobilnya melebihi kapasitas PSBB.
"Ini (mediasi) dilakukan agar tidak dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, di Surabaya, Jumat (22/5) seperti dilansir Antara.
Dalam mediasi itu, kata Truno, Polda Jatim meminta kedua pihak saling memaafkan. Sehingga kasus ini berakhir dengan damai.
"Sebetulnya kedua belah pihak sudah menjalin komunikasi, masing-masing menahan diri dengan adanya kesalahpahaman ini," ucapnya.
Truno berharap pada momen Ramadhan ini kedua pihak bisa saling memaafkan agar dapat dicontoh masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
"Semua yang terjadi ini tujuannya untuk menyelamatkan masyarakat dan juga keluarganya, serta masyarakat lainnya," ujarnya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Menurut Truno, apa yang terjadi di lapangan saat itu karena kesalahpahaman antara petugas PSBB dengan Habib Umar.
"Kita bisa melihat dan prihatin, sebab petugas maupun masyarakat harus sama-sama memiliki satu tujuan yaitu melawan dan mencegah COVID-19 agar tidak meluas," kata Truno.
Truno menjelaskan, mediasi dilakukan karena ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mencoba memperkeruh keadaan.
"Ada satu hal yang menjadi catatan setelah viral. Ada beberapa pihak ketiga yang memanfaatkan situasi ini untuk memperkeruh, mendompleng, memboncengi kejadian-kejadian ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Truno menyatakan pihaknya telah mengerahkan tim siber yang akan melakukan patroli siber mendalami video dengan bumbu narasi hoaks, SARA, dan ujaran kebencian yang mencoba memperkeruh kondisi.
ADVERTISEMENT
"Kami akan melihat konten-konten yang bersifat ujaran kebencian, SARA kemudian berita bohong yang sudah mulai banyak. Tentu ini menjadi bagian penyelidikan kami," tutupnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.