Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Polda Jatim Siap Bantu Kontrol Jembatan Tua
18 April 2018 15:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah dan kepolisian masih memiliki pekerjaan rumah pasca kejadian putusnya Jembatan Widang-Babat . Yakni proses evakuasi serta penyelidikan ditambah penataan rekayasa arus lalu lintas menjelang arus mudik lebaran yang semakin dekat. Rencananya, jembatan darurat akan didirikan untuk pengganti akses jembatan kembar sisi barat yang terputus.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengungkapkan, pihaknya siap membantu pihak BPBD Jatim maupun BBPJN 8 untuk mensterilkan lokasi evakuasi dari kerumunan warga masyarakat yang masih memadati lokasi kejadian di sempadan sungai dekat ambruknya truk.
"Kami siap membantu membersihkan lokasi dan mengamankan proses evakuasi," ujar Machfud usia sidak yang dilakukannya di Jembatan Widang, Rabu (18/4).
Menaiki helikopter, orang nomor satu di Polda Jawa Timur ini mendarat di kawasan Babat Lamongan diteruskan dengan perjalanan darat dengan dikawal sejumlah petugas. Di lokasi itu, Kapolda langsung berdiskusi kepada unsur jajaran pimpinan untuk menentukan langkah lanjutan.
Menurut Mahfud, dirinya menyarankan untuk upaya pengosongan muatan truk sebelum pengangkutan evakuasi. Pasalnya, muatan truk dinilai menambah beban terlalu berat yang bisa menyulitkan petugas.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah rapatkan. Perlu kita kosongkan isinya bak truk. Karena kalau menyerap air akan lebih berat. Teknisnya dengan hitungan dengan ahlinya tentu," ujarnya.
Terkait penyebab ambruknya jembatan, Machfud menduga lantaran konstruksi jembatan yang sudah cukup tua. Meskipun, standar jembatan hingga 50 tahun namun jembatan tiba-tiba runtuh lebih awal. Terlebih lanjut dia, kondisi setiap harinya, jembatan selalu dilintasi truk-truk bertonase besar yang memanfaatkan kondisi jalan yang lebih lebar dan luas.
"Barang tua memang perlu kontrol semua. Memang perlu dibenahi akan kita dalami lah itu bersama pihak terkait. Apalagi ini memang jalan nasional yang setiap hari dilalui mobil besar. Ini menjadi bagian pihak konstruksi," tandasnya.
Dia menambahkan, jembatan widang sisi barat yang runtuh berdiri sejak 1984, sedangkan jembatan kembar sebelahnya beroperasi 1998. Maka, anggota polda juga siap untuk turun dan memantau kondisi kelayakan jembatan.
ADVERTISEMENT
"Memang harus kita kontrol setiap saat secara bersama-sama," ujarnya.
Machfud menambahkan, pengalihan arus bagi kendaraan besar akan dilakukan hingga berdirinya jembatan bailey oleh pihak terkait.
"Arus mudik akan dibangun jembatan bailey. Kasusnya mirip seperti waktu di jembatan mengkreng. Tidak sampai satu bulan selesai. Kendaraan besar kita arahkan ke jalan lama (Daendels)," ujarnya.
Terpisah, Kepala BBPJN VIII surabaya I Ketut Darmawahana mengungkapkan pihaknya telah melakukan survei langsung untuk mengukur pemasangan jembatan pengganti, Rabu (17/4) siang. Jembatan Bailey merupakan jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi, yang mudah dipindah-pindah (Movable) sangat strategis.
"Teman-teman sudah mulai survei mulai hari ini. Sehingga bisa kita mulai angkut jembatan secepatnya usai evakuasi," ujar Ketut.
Jembatan ini sifatnya adalah untuk sementara sebagai pengganti akses menjelang arus mudik lebaran. Ketut menargetkan, proyek jembatan bailey dapat dilintasi dalam dua bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, jembatan bailey memiliki kekuatan untuk menampung kapasitas kendaraan besar. Berdirinya Jembatan ini nanti bisa dilewati truk logistik maupun angkutan bus berukuran besar.
"Jembatan kami perkirakan H-10 lebaran akan bisa berfungsi. Kurang lebih Awal atau pertengan Juni bisa dilewati," ujarnya.
Jembatan Bailey akan didirikan pada titik jembatan yang patah. Namun, BBPJN 8 berencana memperbarui kedua jembatan kembarpada 2019 mendatang guna peremajaan konstruksi.
"Bailey kita dirikan di titik yang runtuh saja. Selanjutnya kita pikirkan 2019 akan kita ganti semua. Karena upaya ini ada prosesnya. Pengajuan anggaran harus melewati proses tak bisa di tengah-tengah," tandasnya.