Polda Metro: 34 Pendemo yang Reaktif Corona Diisolasi di Wisma Atlet

9 Oktober 2020 13:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa mengikuti aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law di Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Massa mengikuti aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law di Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi mengamankan 1.192 orang yang terlibat demo tolak Omnibus Law di Jakarta, Kamis (8/10). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebut, 1.192 orang tersebut diamankan karena berniat melakukan kerusuhan.
ADVERTISEMENT
"1.192 ini saya katakan adalah anarko ,tapi profesi mereka berbeda-beda. Anarko itu bukan profesi, anarko itu orang yang niat melakukan kerusuhan," jelas Yusri di Polda Metro Jaya, Jumat (9/10).
"Siapa saja mereka ada yang pelajar, ada yang pengangguran, pelajar STM, hampir setengahnya pelajar STM dari 1.192, ada juga mahasiswa, ada juga pekerja, ada juga buruh di situ," tambahnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus. Foto: Aria Pradana/kumparan
Yusri menambahkan, setelah diamankan, mereka lalu melakukan rapid test untuk mendeteksi apakah ada yang berpotensi positif corona. Hasilnya, 34 dinyatakan reaktif corona dan langsung diisolasi di Wisma Atlet sambil menunggu hasil tes swab.
"Dari 1.192 ini yang reaktif ada 34 orang. Secara protokol kita harus isolasi di Wisma Atlet dan dilakukan swab di sana untuk bisa memastikan kondisi mereka terjangkit atau tidak," jelas Yusri.
ADVERTISEMENT
Jika hasilnya negatif, maka pihaknya akan memulangkan orang tersebut. Namun jika ada yang positif, maka akan dirawat di Wisma Atlet.
"Dan 34 ini masih ada di Wisma Atlet. Sambil menunggu hasil swab, 2-3 hari hasil swab itu. Nanti kalau memang negatif kita pulangkan. Kalau memang positif kita isolasi di sana, perawatan sesuai dengan aturan," tuturnya.
Jika ditemukan hasil positif, juga akan dilakukan tracing kepada kontak erat dengan kasus positif. Hal itu untuk deteksi dini dan mencegah penyebaran kasus yang lebih masif.
"Kalau positif kita juga akan melakukan tracing keluarganya atau mungkin teman-teman terdekat yang sama-sama mereka berangkat. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di DKI," ucapnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT