Polda Metro Berangkatkan 1.500 Relawan dan 48 Truk Logistik ke Cianjur
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebanyak 48 truk yang diberangkatkan. Truk tersebut diisi penuh oleh bantuan logistik berupa bahan makanan dan minuman, kebutuhan sandang, obat-obatan, hingga perlengkapan ibadah.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menyebut, pemberangkatan bala bantuan ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya pihaknya mengirimkan tenaga SAR dari Brimob dan Sabhara Polda Metro Jaya.
Tak hanya bantuan logistik, Fadil juga mengirim 1.500 relawan dari masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari beragam profesi untuk memberikan bantuan di sana. Termasuk dari kalangan dokter dan psikolog untuk memberikan trauma healing.
"Ada 1.500 dari berbagai macam profesi dan keahlian. Inilah keunikan Polda Metro Jaya, bahwa kita berangkat itu bukan hanya unsur dari Polda Metro Jaya, tapi kita juga melibatkan masyarakat Jakarta yang memang sudah lama bekerja sama dengan kita ketika ada vaksinasi Merdeka," katanya.
ADVERTISEMENT
Fadil berharap agar sekiranya bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat Cianjur.
"Sekali lagi kami seluruh jajaran Polda Metro Jaya menyatakan Bela sungkawa yang sedalam-dalamnya dan mendoakan kepada seluruh korban dan seluruh keluarga agar mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan yang belum ditemukan bisa segera dapat di temukan," pungkasnya.
Di tempat yang sama, salah seorang relawan dari kalangan dokter yakni dr Bela Dirk mengatakan dirinya siap terjun ke lapangan untuk membantu para korban. Di matanya, profesi dokter adalah sebuah profesi kemanusiaan.
Untuk itu, dirinya merasa terpanggil untuk dapat berpartisipasi guna menyembuhkan trauma healing atau apa pun, tidak hanya terbatas pada bidang medis.
ADVERTISEMENT
"Prinsipnya kami siap membantu dengan tim dari Polda Metro Jaya dan kami para dokter Insya Allah harapannya adalah ini terus berlanjut berkesinambungan hingga sistem kesehatan di Cianjur dapat kembali pulih dan masyarakat dapat beraktifitas kembali seperti biasa dan tentunya bisa sedikit banyak melupakan kejadian atas musibah ini," katanya.
Sebagaimana diketahui, gempa 5,6 magnitudo, mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin, 21 November. Kekuatan guncangan menyebabkan menyebabkan ratusan rumah hancur dan ratusan korban jiwa meninggal dunia.
Hingga 23 November, BNPB mencatat sebanyak 271 orang meninggal dunia, 40 orang masih dalam proses pencarian. Ribuan orang mengalami luka-luka dan sebagian di antara mereka haris kehilangan tempat tinggalnya.