Polda Metro Luncurkan 4 Sistem Layanan Masyarakat Berbasis Teknologi

5 Desember 2019 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Contoh surat tilang ETLE. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Contoh surat tilang ETLE. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya meluncurkan sejumlah sistem layanan masyarakat berbasis teknologi. Sistem ini merupakan serangkaian inovasi yang dirintis oleh Jenderal Polisi Idham Aziz yang kala itu menjabat sebagai Kapolda Metro.
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Edy menyebut, inovasi ini dilakukan untuk menghadapi tantangan negatif yang ditemukan polisi di Ibu Kota.
"Pesatnya pembangunan ada implikasi positif, tapi di satu sisi ada dampak negatif. Polisi harus antisipasi dampak negatif tentang munculnya berbagai gangguan," kata Gatot saat launching program Electronic-Traffic Law Enforcement (ETLE), di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (4/12).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono di acara launching ETLE, Kamis (5/12/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ada beberapa program yang diluncurkan hari ini, seperti ETLE atau tilang CCTV yang sudah dirintis sejak tahun 2017. Pada kesempatan ini, Gatot menyebut kamera ETLE akan ditambah, dan tak hanya dipasang di ruas jalan saja, tapi juga di pintu tol hingga di perangkat portabel yang bisa dibawa anggota di lapangan.
ADVERTISEMENT
"Ada dikembangkan 47 ETLE dipasang di ruas jalan, yang akan dipasang di ruas yang sudah dikoordinasikan antara Dirlantas dan Kadishub. Lalu pada tahun 2020 akan ditambah 48, jadi bayangkan tahun depan akan ada 95 (CCTV) di Jakarta," kata Gatot.
Kapolri Idham Aziz dan Kapolda Metro Jaya Gatot Eddy Pramono saat launching program Inovasi Teknologi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/12). Foto: Ricky febrian/kumparan
Sistem ETLE ini bisa meng-capture beragam tipe pelanggaran lalu lintas, mulai dari pelanggaran marka jalan hingga ketidakpatuhan penggunaan sabuk pengaman.
Selain ETLE, ada juga inovasi baru bernama aplikasi Satpam Mantap. Program ini merupakan inovasi dan pemberdayaan satpam di seluruh Jakarta. Program ini juga bernaung di bawah Dirbinmas Polda Metro Jaya.
"Ini ada fitur panic button, bayangkan berapa satpam yang ada di DKI ini, kalau dipencet, anggota terdekat di polsek bisa merapat. Kemudian anggota satpam yang terdaftar dan terlatih yang akan terdata," kata Gatot.
Sistem e-Drivers yang digunakan Polda Metro Jaya untuk tes Pembuatan SIM A dan C. Foto: Dok. Ditlantas Polda Metro Jaya
Selain Satpam Mantap, Polda Metro juga meluncurkan program perlindungan bagi perempuan dan anak yang dinamai Help Renakta. Cara kerjanya sama seperti Satpam Mantap, aplikasi ini memiliki fitur panic button yang bakal tersambung dengan anggota terdekat.
ADVERTISEMENT
"Apliaksi Help Renakta bagaimana kita dekatkan anak-anak dan perempuan yang jadi korban dapat bantuan hukum, ada panic button dan dia akan tersambung dengan polisi terdekat atau tim terpadu akan memberi pelayanan," kata Gatot.
Selain program berbasis penegakan hukum, Polda Metro Jaya juga mulai menggunakan sistem E-Driving untuk tes atau uji SIM. Sistem ini menggunakan sensor pada kendaraan yang digunakan untuk tes, jadi hasil tes SIM akan dinilai seluruhnya oleh komputer.
Sistem e-Drivers yang digunakan Polda Metro Jaya untuk tes Pembuatan SIM A dan C. Foto: Dok. Ditlantas Polda Metro Jaya
"Ini untuk meminimalisir perilaku anggota yang mungkin ada temannya lalu dibantu untuk tes. Ini berlaku untuk roda dua dan roda empat," kata Gatot.
Dalam kesempatan ini, Gatot juga menyampaikan rencana pembangunan gedung polres baru di Tangerang Kota dan Bekasi Kota. Kedua polres tersebut akan dibangun dengan konsep Green Smart Police Building.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono di acara launching ETLE, Kamis (5/12/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Polres Tangerang Kota akan groundbreaking pada 10 Desember dan Bekasi Kota pada 11 Desember. Untuk biaya, kedua Polres tersebut mendapat bantuan dari APBD pemerintah setempat.
ADVERTISEMENT
Acara peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Dirut BRI Sunarso, Dirut Jasa Marga Desi Arryani, Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono, Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal, Ditjen Perhubungan Darat Budi Setiadi, dan pendiri Museum Rekor Indonesia, Jaya Suprana.