Polda Sumut Ambil Alih Kasus Vaksin Kosong, Total Ada 2 Siswa Terduga Korban

25 Januari 2022 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polda Sumut mengambil alih kasus dugaan penyuntikan vaksin kosong yang dilakukan dokter G saat vaksinasi di SD Wahidin, Kecamatan Labuhan Deli, Kota Medan. Kasus ini sebelumnya ditangani Polres Pelabuhan Belawan.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan kasus sebelumnya menghebohkan jagat maya lantaran videonya viral di media sosial.
“Proses penyelidikan sudah ke Polda, untuk lebih memudahkan birokrasi, karena kita harus berkoordinasi dengan teman IDI dan dinas kesehatan, ini terus kita lakukan dengan Dirkrimum dan timnya,” ujar Hadi kepada wartawan di Polda Sumut, Selasa (25/1)
Kata dia, sejauh ini ada 13 saksi yang diperiksa. Mereka terdiri dari tenaga kesehatan, terduga korban dan penanggung jawab kegiatan yang berasal dari Polres Belawan. Dari penyelidikan terbaru, terduga anak yang diduga disuntik vaksin kosong berjumlah 2 orang.
“Ada penambahan terduga korban, jadi dari pengembangan yang tadinya kita lakukan (yakni) penyelidikan terhadap satu orang yang viral di video. Dari pengembangan (ternyata) ada 2 terduga korban,” ujar Hadi.
ADVERTISEMENT
Kata Hadi kedua terduga korban dan orang tuanya, telah diperiksa. Namun hasilnya belum diungkap. Polisi juga belum menetapkan status hukum kepada dokter G. Proses penyelidikan masih terus dilakukan.
“Yang jelas dokter terduga (suntik vaksin kosong), itu telah menyampaikan permohonan maaf, khilaf, itu (yang) terus digali,” ujar Hadi
Hadi mengatakan kasus ini mendapat atensi dari Polda Sumut, proses penyelidikan dilakukan dengan cermat dan teliti. Kegiatan vaksin juga akan diaudit pelaksanaanya.
“Bapak Kapolda sudah memerintahkan kepala bidang kedokteran (Polda Sumut) bekerja sama dengan IDI, melakukan audit. Yakni jumlah vaksin yang disiapkan dan capaian vaksin target pada hari itu dan sisa vaksin pada hari itu, semuanya akan dilakukan audit,” katanya.
Sebelumnya dokter G dalam perkara ini telah membantah tuduhan video yang menyebut dia menyuntikkan vaksin kosong ke tubuh siswa anak SD.
ADVERTISEMENT
“Terhadap tudingan saya menyuntikkan vaksin kosong adalah tudingan yang menyesatkan dan saya bertanggung jawab dan meyakini dengan sungguh-sungguh, sesuai sumpah profesi saya, bahwa saya yakini suntikan yang saya berikan adalah berisi vaksin, yang telah diisi oleh sejawat saya,” ujar G dalam keterangan tertulis, Senin (24/1).