Polda Sumut: Tidak Ada Penimbunan 75 Ton MinyaKita di Medan

16 Februari 2023 21:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok minyak di gudang distributor Minyak Kita di Kota Medan Foto: KPPU Medan
zoom-in-whitePerbesar
Stok minyak di gudang distributor Minyak Kita di Kota Medan Foto: KPPU Medan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Sumut angkat bicara soal temuan 7,000 kardus atau 75 ton minyak goreng merek MinyaKita, yang tidak didistribusikan PT. Yorgo Anugerah Nusantara (PT YAN) di Kota Medan.
ADVERTISEMENT
Hasil penyelidikan polisi, tidak ditemukan indikasi penimbunan.
“Berdasarkan hasil pengecekan produksi dan stok bulanan pada PT. Yorgo Anugerah Nusantara belum ditemukan adanya indikasi penimbunan atas temuan minyak goreng merek MinyaKita,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kamis (16/2) malam.
Menurut polisi, minyak itu belum didistribusikan karena belum mendapat izin dari BPOM. Izin beredarnya baru dikeluarkan pada Senin (13/2).
“Jadi minyak goreng sawit merek MinyaKita yang diproduksi oleh PT Yorgo Anugerah Nusantara tersebut belum diedarkan, dikarenakan belum keluar izin edar dari BPOM,” ujar Hadi.
“Untuk minyak goreng sawit merek MinyaKita dengan jenis pillow dan untuk minyak goreng sawit merek MinyaKita dengan jenis stand pouch baru dikeluarkan izin edar dari BPOM pada tanggal 13 februari 2023 dan dalam (sekarang) dalam proses pendistribusian,” tandasnya.
Ketersediaan MinyaKita di Pasar Palmerah, Jumat (3/2/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Masalah itu terkuak saat Satgas Pangan Sumatera melakukan sidak ke distributor gudang PT YAN, Kota Medan, Senin (13/2) siang. Tim Satgas lalu menemukan dugaan penimbunan di tempat itu.
ADVERTISEMENT
“Sebanyak 75 ton minyak goreng tersebut diproduksi sejak November 2022, namun hingga Februari 2023 belum diedarkan kepada masyarakat,” ujar Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Sumut Naslindo Sirait dalam keterangannya, Selasa (14/2).
Tidak beredarnya minyak goreng tersebut, diduga menyebabkan kelangkaan minyak goreng di Sumut belakangan ini.Ini kemudian ditengarai menyebabkan naiknya inflasi di Sumut.
"Situasi Februari kita inflasi akibat minyak goreng, itu baru satu produsen atau distributor, kebutuhan minyak goreng kita 13 ribu ton," ungkap Naslindo.