Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan PBNU akan memanggi kelima tokoh pemuda Nahdlatul Ulama ke Israel dan bertemu Presiden Isaac Herzog.
ADVERTISEMENT
Kelima tokoh itu adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
"Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yang memberangkatkan serta hal hal prinsip lainnya," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Senin (15/7).
Selain itu, Gus Ipul menuturkan, PBNU segera memanggil pimpinan Banom serta lembaga yang menjadi pengabdian kelima orang ini.
"Ketua Umum, juga akan memanggil pimpinan Banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan," tambah dia.
Menurut Gus Ipul, kepergian lima orang ini ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus menerus yang dilakukan Israel.
ADVERTISEMENT
Kemlu soal Nahdliyin Bertemu Presiden Israel: Tak Ada Komunikasi dengan Kami
Kemlu memastikan tidak ada komunikasi perihal pertemuan lima tokoh NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Kemlu juga menolak berkomentar lebih dalam terkait pertemuan tersebut.
"Sejauh saya tahu tidak ada komunikasi dengan kami," kata jubir Kemlu Roy Soemirat saat ditanya mengenai pertemuan tersebut, Senin (15/7).
"Kantor kami tidak pernah berikan komentar ataupun terhadap kegiatan yang bukan dilakukan oleh pejabat pemerintah," sambung dia.
Ketua PBNU Bidang Hukum dan Media, Savic Ali, mengaku sudah mendengar kabar pertemuan antara lima tokoh Nahdliyin dengan Isaac. Informasi yang diterimanya, pertemuan itu terjadi pada pekan lalu.
"Minggu kemarin (pertemuannya)," kata Savic ketika dikonfirmasi pada Minggu (14/7).
ADVERTISEMENT
Savic tak mengetahui secara pasti tujuan dari kelima tokoh Nahdliyin itu bertemu dengan Herzog.
Ketua MUI Desak 5 Tokoh NU ke Israel Minta Maaf: Apa Tidak Ngerti Konstitusi?
MUI menyesalkan 5 tokoh pemuda Nahdlatul Ulama (NU) berkunjung ke Israel dan menemui Presiden Isaac Herzog. Kata MUI, ini sesuatu yang memprihatinkan.
"Saya sangat menyesalkan sekali ada aktivis muda NU pergi ke Israel. Sangat memprihatinkan saat puluhan ribu warga Palestina dibunuh secara bengis dan menjijikkan oleh Israel, 5 aktivis ini justru bertemu Presiden Israel," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Dan Kerja Sama internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangannya, Senin (15/7).
Ia pun mempertanyakan kepentingan 5 aktivis tersebut. Katanya, semua sudah jelas, Indonesia berada di pihak Palestina.
ADVERTISEMENT
Menurut Sudarnoto, para pemuda NU itu melanggar konstitusi negara.
"Untuk apa mereka ke Israel bertemu Presiden Israel? Mau memperjuangkan Palestina atau apa sebetulnya? Semua warga bangsa Indonesia memang berhak dan bahkan wajib membela Palestina. Tapi jangan menabrak konstitusi. Mereka itu melanggar konstitusi," tuturnya.
Gus Nadir Soroti 5 Pemuda NU Temui Presiden Israel: PBB dan Paus Saja Dicuekin
Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Prof. Dr. Nadirsyah Hosen, atau akrab disapa Gus Nadir mengeluarkan pernyataan terbuka mengenai kunjungan lima aktivis NU ke Israel untuk menemui Presiden Israel Isaac Herzog.
Gus Nadir mengkritik keras langkah tersebut dan menyoroti berbagai aspek yang menurutnya bertentangan dengan prinsip NU.
Gus Nadir mengenal beberapa nama yang berangkat ke Israel. Menurutnya, salah satu dari mereka mengaku undangan diatur melalui jaringan alumni Harvard dan berkaitan dengan akademik serta start up. Meskipun diklaim sebagai kunjungan pribadi, Gus Nadir menilai mereka diundang karena afiliasi mereka dengan NU.
ADVERTISEMENT
"Jadi enggak bisa ngeles dengan mengatakan ini atas nama pribadi. Mohon maaf atas keterusterangan saya ini: tanpa NU mereka bukan siapa-siapa dan enggak bakal masuk radar Israel," kata Nadirsyah dalam akun Instagram pribadinya @nadirsyahhosen_official.